Turkmenistan Bertekad Bebas dari Rokok dalam Kurun Dua Tahun ke Depan
loading...
A
A
A
ASHGABAT - Penguasa Turkmenistan telah meluncurkan kampanye anti- merokok yang “belum pernah terjadi sebelumnya”. Otoritas memerintahkan negara Asia Tengah itu untuk sepenuhnya melepaskan diri dari tembakau dalam waktu dua tahun.
Seperti dilaporkan AFP, Presiden Serdar Berdymukhamedov mengatakan, perjuangan "tanpa kompromi" melawan merokok akan mencakup tindakan keras terhadap "impor ilegal produk tembakau dan penjualannya, termasuk pipa shisha dan rokok elektronik".
“Negara kami akan meluncurkan gerakan anti-tembakau besar-besaran dengan ukuran yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membantu memperluas negara-negara tanpa tembakau di dunia,” sebut pernyataan Berdymukhamedov.
Langkah-langkah anti-merokok yang ketat — termasuk larangan iklan dan merokok di tempat umum — sudah diterapkan di bekas republik Soviet yang telah diperintah dengan tangan besi oleh keluarga Berdymukhamedov selama hampir dua dekade.
Berdymukhamedov, yang diberi tampuk kekuasaan tahun lalu oleh ayahnya Gurbanguly — mantan dokter gigi — menginginkan negara itu bebas tembakau pada tahun 2025. Meski demikian, hasrat merokok masyarakat negara itu tetap ada.
Dilaporkan, sekitar 20 pemuda ditangkap di perbatasan karena menyelundupkan tembakau dan shisha dan produk rokok elektronik, kata televisi pemerintah. Salah satunya terekam membuat permintaan maaf publik karena merokok shisha di rumahnya dan mengunggah videonya ke Instagram, yang dilarang di negara tertutup itu.
Berdymukhamedov mengatakan, dia telah "dengan keras menegur" Kepala Dinas Bea Cukai Turkmenistan karena "pelaksanaan fungsinya yang buruk."
Meski sudah pensiun, senior Berdymukhamedov, yang dikenal sebagai "Arkadag" (Pahlawan Pelindung), terus mendominasi negara. Dia dan putranya secara teratur menghibur bangsa dengan nyanyian mereka, dan dia memiliki kota, saluran TV, surat kabar, dan tim sepak bola yang dinamai untuk menghormatinya.
Seperti dilaporkan AFP, Presiden Serdar Berdymukhamedov mengatakan, perjuangan "tanpa kompromi" melawan merokok akan mencakup tindakan keras terhadap "impor ilegal produk tembakau dan penjualannya, termasuk pipa shisha dan rokok elektronik".
“Negara kami akan meluncurkan gerakan anti-tembakau besar-besaran dengan ukuran yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membantu memperluas negara-negara tanpa tembakau di dunia,” sebut pernyataan Berdymukhamedov.
Langkah-langkah anti-merokok yang ketat — termasuk larangan iklan dan merokok di tempat umum — sudah diterapkan di bekas republik Soviet yang telah diperintah dengan tangan besi oleh keluarga Berdymukhamedov selama hampir dua dekade.
Berdymukhamedov, yang diberi tampuk kekuasaan tahun lalu oleh ayahnya Gurbanguly — mantan dokter gigi — menginginkan negara itu bebas tembakau pada tahun 2025. Meski demikian, hasrat merokok masyarakat negara itu tetap ada.
Dilaporkan, sekitar 20 pemuda ditangkap di perbatasan karena menyelundupkan tembakau dan shisha dan produk rokok elektronik, kata televisi pemerintah. Salah satunya terekam membuat permintaan maaf publik karena merokok shisha di rumahnya dan mengunggah videonya ke Instagram, yang dilarang di negara tertutup itu.
Berdymukhamedov mengatakan, dia telah "dengan keras menegur" Kepala Dinas Bea Cukai Turkmenistan karena "pelaksanaan fungsinya yang buruk."
Meski sudah pensiun, senior Berdymukhamedov, yang dikenal sebagai "Arkadag" (Pahlawan Pelindung), terus mendominasi negara. Dia dan putranya secara teratur menghibur bangsa dengan nyanyian mereka, dan dia memiliki kota, saluran TV, surat kabar, dan tim sepak bola yang dinamai untuk menghormatinya.
(esn)