5 Kemegahan Kota Futuristik Arkadag di Turkemenistan, Semua Bangunan Dicat Putih dan Setinggi 7 Lantai

ARKADAG - Turkmenistan membuka kota futuristik baru yang didedikasikan untuk mantan presidennya Kurbanguly Berdymukhamedov. Kota itu diberi nama Arkadag, atau pelindung, sebuah gelar tidak resmi yang telah lama diberikan kepada Berdymukhamedov.

Berikut adalah 5 kemegahan kota Arkadag yang menjadi kebanggaan bagi warga Turkmenistan.

1. Akan Dihuni73.000 Penduduk

Foto/Reuters

Sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa pembangunan kota baru untuk 73.000 penduduk.

Biaya proyek tersebut menelan mencapai USD3,3 miliar dan ada rencana untuk membelanjakan sebanyak itu lagi dalam beberapa tahun ke depan.

2. Bangunan 7 Lantai dan Berwarna Putih

Foto/menafn

Kota itu memiliki 336 bangunan modern, termasuk apartemen, fasilitas medis, sekolah dan tempat olahraga.

Semua bangunan di Arkadag berwarna putih dan semua blok apartemen setinggi tujuh lantai, angka yang dianggap beruntung.

Kota tersebut juga memiliki infrastruktur komunikasi canggih. Semua rumah di kota tersebut terkoneksi internet berkecepatan tinggi.

Selain itu, pemerintah juga akan menciptakan pekerjaan baru dan menyelesaikan permasalahan pengangguran di kota tersebut.

3. Hanya Ada Mobil Listrik

Foto/menafn

Hanya kendaraan listrik yang diizinkan masuk ke kota, yang menampilkan monumen yang didedikasikan untuk seekor kuda keturunan Turkmen Akhal Teke dan untuk Berdymukhamedov sendiri, dan dibangun di dekat desa asalnya di selatan Turkmenistan.

Putra Kurbanguly Berdymukhamedov, Presiden Serdar Berdymukhamedov, 41, menyaksikan upacara pembukaan yang dihadiri pejabat asing. Ada yang membawa hadiah, seperti mobil listrik dari Presiden Turki Tayyip Erdogan.

4. Penghormatan untuk Mantan Presiden Turkmenistan

Foto/Reuters

Mengutip Reuters, Kurbanguly Berdymukhamedov menjalankan negara gurun yang kaya gas enam juta selama 15 tahun hingga 2022, menjadi pusat kultus kepribadian yang rumit di mana, misalnya, semua pegawai negeri laki-laki mengikuti teladan pemimpin mereka ketika memutuskan apakah akan mewarnai rambut beruban atau tidak.