Sudah 4 Bulan KKB Papua Sandera Pilot Susi Air, Ini Kata Negoisatornya

Sabtu, 10 Juni 2023 - 04:53 WIB
loading...
A A A
Kingsbury juga mengakui bahwa perannya sebagai negoisator untuk pembebasan Mehrtens sudah berakhir.

"Keterlibatan saya dengan pemerintah Selandia Baru berakhir ketika saya diberi tahu bahwa pemerintah telah memutuskan untuk menggunakan jalur komunikasi lain dengan kelompok tersebut. Seiring perkembangan peristiwa, pemahaman saya adalah bahwa TPNPB tidak menerima perubahan saluran komunikasi ini," katanya.

TPNPB dipimpin oleh Egianus Kogeya, putra Daniel Yudas Kogeya, yang tewas di tangan pasukan Indonesia dalam operasi penyelamatan sandera yang diculik pada tahun 1996. TPNPB adalah salah satu dari sejumlah kecil kelompok separatis bersenjata di Papua Barat, masing-masing bersekutu dengan faksi gerakan pro-kemerdekaan.

Juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan orang asing adalah target yang sah karena pemerintah mereka mendukung Indonesia.

Terlepas dari klaim awal Kogeya bahwa Mehrtens akan dibunuh jika tuntutan tidak dipenuhi, Sambom dan pejabat diplomatik TPNPB Akouboo Amadus Douw telah menanggapi secara positif gagasan negosiasi untuk pembebasannya.

Namun, sejak pembicaraan gagal, TPNPB mengatakan tidak akan ada lagi video bukti kehidupan Mehrtens. Dengan pernyataan TPNPB akhir Mei bahwa Mehrtens akan dibunuh jika Selandia Baru tidak bernegosiasi, penyanderannya diduga menemui jalan buntu.

"TPNPB telah mengatakan kepada saya bahwa Selandia Baru mungkin memprioritaskan hubungannya dengan Indonesia daripada Mehrtens dan terhenti sementara TNI menyelesaikan situasi tersebut secara militer," kata Kingsbury.

Namun, pada tahap ini, Mehrtens masih dapat dilepaskan dengan aman. Tetapi, kata Kingsbury, kemungkinan akan membutuhkan pemerintah Selandia Baru untuk membuat beberapa konsesi sebagai tanggapan atas tuntutan TPNPB.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2822 seconds (0.1#10.140)