Rusia Khawatir Jet F-16 untuk Ukraina Bisa Bawa Bom Nuklir, Ini Respons Amerika
loading...
A
A
A
AS juga telah bergabung dengan beberapa negara Eropa dalam berkomitmen untuk membantu melatih pilot Ukraina.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby merespons kekhawatiran Lavrov dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan membahas kemampuan nuklir jet F-16.
Dia mengatakan Presiden Joe Biden telah berulang kali menyatakan bahwa dia tidak ingin melihat eskalasi perang atau senjata nuklir apa pun digunakan.
“Tujuan penyediaan pesawat tempur canggih adalah untuk membantu Ukraina mempertahankan diri, mempertahankan wilayah udaranya dan masa integritas teritorialnya,” kata Kirby, seperti dikutip dari Reuters.
"Jika Anda [Rusia] khawatir tentang kemampuan militer Ukraina, maka Anda harus membawa pasukan Anda dan meninggalkan Ukraina," seru Kirby.
Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, mengatakan bahwa komentar Lavrov adalah salah missinformasi, bahkan mungkin salah disinformasi.
"Itu missinformasi karena dia mengatakan hal-hal yang tidak nyata dan menggunakannya dengan cara, saya berasumsi, menciptakan kekhawatiran publik atau menyebarkan ketakutan tentang niat Barat," katanya kepada Insider, Kamis (8/6/2023).
Kristensen mengatakan Lavrov menggunakan kemampuan nominal pesawat F-16 untuk mengatakan bahwa pesawat yang mungkin dikirim ke Ukraina juga dapat diubah menjadi nuklir. "Tetapi bukan itu masalahnya," ujarnya.
“F-16 yang akan diterima Ukraina—jika dan ketika mendapatkannya—mereka bukan dari unit yang memiliki misi nuklir,” katanya.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby merespons kekhawatiran Lavrov dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan membahas kemampuan nuklir jet F-16.
Dia mengatakan Presiden Joe Biden telah berulang kali menyatakan bahwa dia tidak ingin melihat eskalasi perang atau senjata nuklir apa pun digunakan.
“Tujuan penyediaan pesawat tempur canggih adalah untuk membantu Ukraina mempertahankan diri, mempertahankan wilayah udaranya dan masa integritas teritorialnya,” kata Kirby, seperti dikutip dari Reuters.
"Jika Anda [Rusia] khawatir tentang kemampuan militer Ukraina, maka Anda harus membawa pasukan Anda dan meninggalkan Ukraina," seru Kirby.
Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, mengatakan bahwa komentar Lavrov adalah salah missinformasi, bahkan mungkin salah disinformasi.
"Itu missinformasi karena dia mengatakan hal-hal yang tidak nyata dan menggunakannya dengan cara, saya berasumsi, menciptakan kekhawatiran publik atau menyebarkan ketakutan tentang niat Barat," katanya kepada Insider, Kamis (8/6/2023).
Kristensen mengatakan Lavrov menggunakan kemampuan nominal pesawat F-16 untuk mengatakan bahwa pesawat yang mungkin dikirim ke Ukraina juga dapat diubah menjadi nuklir. "Tetapi bukan itu masalahnya," ujarnya.
“F-16 yang akan diterima Ukraina—jika dan ketika mendapatkannya—mereka bukan dari unit yang memiliki misi nuklir,” katanya.