Kualitas Udara Buruk, New York Sediakan 1 Juta Masker N95 untuk Penduduk

NEW YORK - Negara bagian New York, Amerika Serikat (AS) menyediakan satu juta masker N95 untuk umum karena kualitas udara yang buruk akibat kebakaran hutan di Kanada. Hal itu diumumkan langsung Gubernur Kathy Hochul pada Rabu malam waktu setempat.

"Sekitar 400.000 masker N95 akan didistribusikan di taman negara bagian New York, stasiun MTA, dan lokasi lainnya, seperti Javits Center dan Terminal Bus Otoritas Pelabuhan di Kota New York," kata Hochul pada konferensi pers seperti dikutip dari CNN, Kamis (8/6/2023).

Sebanyak 600.000 masker tambahan akan tersedia di gudang Keamanan Dalam Negeri untuk diambil oleh pemerintah daerah.



Hochul menyebut kualitas udara yang buruk belum pernah terjadi sebelumnya dan situasi sangat serius serta berbahaya. Dia merekomendasikan agar orang-orang di seluruh negara bagian New York membatalkan kegiatan di luar ruangan.

“Cukup tinggal di dalam ruangan. Di luar ruangan berbahaya di hampir setiap bagian negara bagian kita,” kata gubernur New York itu.

Hochul juga mencatat bahwa beberapa indeks kualitas udara buruk (AQI) tertinggi telah tercatat di kota New York pada hari Rabu. Sementara AQI normal adalah 50, Brooklyn mencatat AQI 413 dan Queens mencatat AQI 407, menandai peningkatan 800% dari tingkat kualitas udara yang dianggap aman.

Gubernur New York menambahkan bahwa "asap yang menyebar" diperkirakan menuju ke arah barat menuju Buffalo dan bagian barat New York lainnya Kamis, semoga mereda selama akhir pekan.



"Petugas (kesehatan) pada pengarahan mengatakan mereka telah memantau potensi peningkatan penyakit pernapasan atau masalah kesehatan karena kualitas udara yang buruk, tetapi belum ada laporan terjadi lonjakan," pungkas Hochul.

Seperti diwartakan sebelumnyalebih daribelasan negara bagian AS berada di bawah peringatan kualitas udara pada hari Rabu waktu setempat ketika asap dari ratusan kebakaran hutan Kanada menyebar ke selatan.

Sekitar 3,3 juta hektar lahan telah terbakar - sekitar 13 kali lipat rata-rata 10 tahun - dan lebih dari 120.000 orang setidaknya untuk sementara terpaksa keluar dari rumah mereka.