Putin Sebut Serangan Bendungan Kakhovka Tindakan Biadab
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya buka suara atas penghancuran bendungan Kakhovka di Wilayah Kherson. Dia menuduh Ukraina dan pendukung Baratnya berjudi di jalur eskalasi yang berbahaya.
Berbicara kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon pada hari Rabu, kepala negara Rusia itu mengutip sebagai contoh tindakan biadab menghancurkan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di wilayah Kherson.
Menurut Putin, ini telah menyebabkan bencana ekologis dan kemanusiaan yang besardi hilir.
"Ukraina melakukan kejahatan perang (dan) secara terbuka menggunakan metode teroris, termasuk di tanah Rusia. Semua ini dibantu dan didukung oleh kekuatan Barat," kata Putin seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (6/8/2023).
Pada hari Selasa, perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menuduh rezim Kiev melakukan plot teroris. Dia menambahkan, ada indikasi aksi sabotase itu sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Menurut diplomat Rusia itu, Kiev mengambil langkah drastis dengan membebaskan pasukannya untuk serangan balasan di tempat lain, serta membalas dendam pada Crimea atas pilihan mereka yang mendukung Rusia dan membiarkan penduduk Crimea tanpa air.
Nebenzia menolak peristiwa itu versi Ukraina, yang menyebut pasukan Rusia meledakkan bendungan. Nebenzia menyebut hal itu sebagai kampanye disinformasi yang terkoordinasi dengan baik.
Juga pada hari Selasa, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov berpendapat bahwa bendungan telah dihancurkan sebagai akibat dari sabotase yang disengaja oleh pihak Ukraina.
Pejabat itu mengklaim bahwa kepemimpinan di Kiev telah menargetkan pembangkit listrik sebagai pembalasan atas apa yang dia gambarkan sebagai upaya serangan balasan yang gagal.
Bendungan Kakhovka jebol sebagian pada Selasa pagi, menyebabkan banjir di beberapa kota dan desa di sepanjang Sungai Dnieper atau Dnipro.
Berbicara kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon pada hari Rabu, kepala negara Rusia itu mengutip sebagai contoh tindakan biadab menghancurkan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di wilayah Kherson.
Menurut Putin, ini telah menyebabkan bencana ekologis dan kemanusiaan yang besardi hilir.
"Ukraina melakukan kejahatan perang (dan) secara terbuka menggunakan metode teroris, termasuk di tanah Rusia. Semua ini dibantu dan didukung oleh kekuatan Barat," kata Putin seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (6/8/2023).
Pada hari Selasa, perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menuduh rezim Kiev melakukan plot teroris. Dia menambahkan, ada indikasi aksi sabotase itu sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Menurut diplomat Rusia itu, Kiev mengambil langkah drastis dengan membebaskan pasukannya untuk serangan balasan di tempat lain, serta membalas dendam pada Crimea atas pilihan mereka yang mendukung Rusia dan membiarkan penduduk Crimea tanpa air.
Nebenzia menolak peristiwa itu versi Ukraina, yang menyebut pasukan Rusia meledakkan bendungan. Nebenzia menyebut hal itu sebagai kampanye disinformasi yang terkoordinasi dengan baik.
Juga pada hari Selasa, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov berpendapat bahwa bendungan telah dihancurkan sebagai akibat dari sabotase yang disengaja oleh pihak Ukraina.
Pejabat itu mengklaim bahwa kepemimpinan di Kiev telah menargetkan pembangkit listrik sebagai pembalasan atas apa yang dia gambarkan sebagai upaya serangan balasan yang gagal.
Bendungan Kakhovka jebol sebagian pada Selasa pagi, menyebabkan banjir di beberapa kota dan desa di sepanjang Sungai Dnieper atau Dnipro.
(ian)