Bendungan Nova Kakhova Hancur, Banjir Terjang Wilayah Kherson
loading...
A
A
A
NEFTEHAVAN - Bendungan Nova Kakhova di Kherson, wilayah yang dikendalikan pasukan Rusia, hancur pada Selasa (6/6/2023). Itu menyebabkan wilayah Kherson diterjang banjir, di mana belasan ribu orang dievakuasi.
Bendungan itulah yang memasok Ukraina selatan dan Crimea—wilayah yang dikendalikan Rusia sejak 2014—dengan air.
Hancurnya bendungan itu juga mengancam pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di dekatnya.
Rekaman drone yang awalnya diterbitkan oleh blogger pro-Rusia dan pro-Ukraina menunjukkan bendungan Nova Kakhovka yang hancur, di mana air mengalir bebas ke hilir.
Bendungan Kakhovka setinggi 30 meter, sepanjang 3,2 kilometer, yang menahan waduk besar di Sungai Dnipro dan merupakan bagian dari pembangkit listrik tenaga air, telah menjadi tempat ketegangan yang terus berlanjut selama 15 bulan invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut tayangan video yang telah diverifikasi, jalan-jalan distrik Neftehavan, Kherson, telah dilanda banjir. Air terlihat terus naik meski distrik itu berjarak puluhan mil dari bendungan.
Ukraina menyalahkan Rusia atas hancurnya bendungan besar tersebut. Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan pihaknya membuka penyelidikan kejahatan perang setelah insiden itu.
Menurutnya, kejaksaan sedang mengumpulkan informasi dengan tim di lapangan dan mereka akan memberikan semua perincian ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.
"sekitar 1.500 orang telah dievakuasi dari wilayah tersebut," katanya kepada BBC. Beberapa saat sebelumnya, dia mengatakan dalam sebuah tweet bahwa lebih dari 17.000 orang dievakuasi dari daerah banjir.
Bendungan itulah yang memasok Ukraina selatan dan Crimea—wilayah yang dikendalikan Rusia sejak 2014—dengan air.
Hancurnya bendungan itu juga mengancam pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di dekatnya.
Rekaman drone yang awalnya diterbitkan oleh blogger pro-Rusia dan pro-Ukraina menunjukkan bendungan Nova Kakhovka yang hancur, di mana air mengalir bebas ke hilir.
Bendungan Kakhovka setinggi 30 meter, sepanjang 3,2 kilometer, yang menahan waduk besar di Sungai Dnipro dan merupakan bagian dari pembangkit listrik tenaga air, telah menjadi tempat ketegangan yang terus berlanjut selama 15 bulan invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut tayangan video yang telah diverifikasi, jalan-jalan distrik Neftehavan, Kherson, telah dilanda banjir. Air terlihat terus naik meski distrik itu berjarak puluhan mil dari bendungan.
Ukraina menyalahkan Rusia atas hancurnya bendungan besar tersebut. Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan pihaknya membuka penyelidikan kejahatan perang setelah insiden itu.
Menurutnya, kejaksaan sedang mengumpulkan informasi dengan tim di lapangan dan mereka akan memberikan semua perincian ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.
"sekitar 1.500 orang telah dievakuasi dari wilayah tersebut," katanya kepada BBC. Beberapa saat sebelumnya, dia mengatakan dalam sebuah tweet bahwa lebih dari 17.000 orang dievakuasi dari daerah banjir.