Bendungan Nova Kakhova Hancur, Banjir Terjang Wilayah Kherson

Selasa, 06 Juni 2023 - 23:32 WIB
loading...
Bendungan Nova Kakhova...
Bendungan Nova Kakhova hancur menyebabkan banjir menerjang wilayah Kherson. Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas insiden ini. Foto/via Ukrainian Presidential Office
A A A
NEFTEHAVAN - Bendungan Nova Kakhova di Kherson, wilayah yang dikendalikan pasukan Rusia, hancur pada Selasa (6/6/2023). Itu menyebabkan wilayah Kherson diterjang banjir, di mana belasan ribu orang dievakuasi.

Bendungan itulah yang memasok Ukraina selatan dan Crimea—wilayah yang dikendalikan Rusia sejak 2014—dengan air.

Hancurnya bendungan itu juga mengancam pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di dekatnya.

Rekaman drone yang awalnya diterbitkan oleh blogger pro-Rusia dan pro-Ukraina menunjukkan bendungan Nova Kakhovka yang hancur, di mana air mengalir bebas ke hilir.



Bendungan Kakhovka setinggi 30 meter, sepanjang 3,2 kilometer, yang menahan waduk besar di Sungai Dnipro dan merupakan bagian dari pembangkit listrik tenaga air, telah menjadi tempat ketegangan yang terus berlanjut selama 15 bulan invasi Rusia ke Ukraina.

Menurut tayangan video yang telah diverifikasi, jalan-jalan distrik Neftehavan, Kherson, telah dilanda banjir. Air terlihat terus naik meski distrik itu berjarak puluhan mil dari bendungan.

Ukraina menyalahkan Rusia atas hancurnya bendungan besar tersebut. Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan pihaknya membuka penyelidikan kejahatan perang setelah insiden itu.

Menurutnya, kejaksaan sedang mengumpulkan informasi dengan tim di lapangan dan mereka akan memberikan semua perincian ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.

"sekitar 1.500 orang telah dievakuasi dari wilayah tersebut," katanya kepada BBC. Beberapa saat sebelumnya, dia mengatakan dalam sebuah tweet bahwa lebih dari 17.000 orang dievakuasi dari daerah banjir.

Namun dia mengeklaim operasi evakuasi berada di bawah tekanan karena penembakan oleh pasukan Rusia, yang menurutnya melukai dua petugas polisi yang bekerja di daerah tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dunia harus bereaksi terhadap serangan bendungan Nova Kakhovka, menyalahkan Rusia atas insiden yang menyebabkan banjir besar.

“Dunia harus bereaksi,” katanya di media sosial, seraya menambahkan bahwa Rusia telah melakukan ledakan internal terhadap struktur bangunan tersebut pada pukul 02.50 waktu setempat.

"Ini hanyalah satu tindakan terorisme Rusia. Ini hanya satu kejahatan perang Rusia," imbuh dia, menuduh Moskow melakukan tindakan "ecosida".

"Rusia berperang dengan kehidupan, dengan alam, dengan peradaban," katanya. "Rusia harus meninggalkan tanah Ukraina dan harus bertanggung jawab penuh atas terornya."

Sementara itu Kremlin menuduh Ukraina melakukan sabotase yang disengaja atas runtuhnya bendungan Nova Kakhovka.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengeklaim pasukan Ukraina merusak bendungan setelah diduga menderita kerugian awal dalam serangan balasan yang diluncurkan 48 jam lalu.

Peskov juga memperingatkan, "Kerusakan tersebut dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat serius bagi puluhan ribu penduduk, konsekuensi lingkungan, dan konsekuensi dari sifat berbeda yang belum ditetapkan."

“Rezim Kyiv harus memikul semua tanggung jawab atas semua konsekuensinya,” kata Peskov kepada wartawan.

Pengawas nuklir PBB atau IEAE mengatakan bahwa pihaknya melihat tidak ada risiko keamanan nuklir langsung di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa.

Bendungan itu berada di Sungai Dnipro, yang menyediakan air pendingin untuk pembangkit di Zaporizhzhia.

"IAEA mengetahui laporan kerusakan di bendungan Kakhovka Ukraina; ahli IAEA di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia memantau situasi dengan cermat; tidak ada risiko keamanan nuklir langsung di pembangkit," kata Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam tweet-nya.

Andrei Alexeyenko, kepala pemerintah daerah di wilayah Kherson yang dikendalikan Rusia, mengatakan tidak ada ancaman terhadap pusat populasi utama tetapi menambahkan bahwa lebih dari 22.000 orang terancam.

"Kenaikan muka air di hilir dari pembangkit listrik tenaga air antara dua dan empat meter tidak menjadi ancaman bagi pusat-pusat populasi besar," katanya.

Vladimir Leontyev, Wali Kota Nova Kakhovka yang dilantik Rusia di mana bendungan itu berada, mengatakan penduduk sekitar 300 rumah telah dievakuasi.

"Kami sedang melanjutkan evakuasi," katanya.

Dia mengatakan pasukan Ukraina, yang dituduh Rusia menyerang bendungan Nova Kakhovka, terus melakukan pengeboman di daerah tersebut.

"Kota itu masih menjadi sasaran serangan rudal," kata Leontyev.

Ketinggian air telah mencapai ketinggian 30 tahun di reservoir Nova Kakhovka dalam beberapa bulan terakhir, menurut pengukuran satelit.

Para ahli mengatakan kepada The New York Times pada bulan Mei, tampaknya pasukan Rusia membiarkan terlalu banyak air masuk ke waduk selama pencairan salju musim dingin dan hujan musim semi.

Para blogger militer terbagi atas implikasi banjir terhadap serangan balasan yang diantisipasi pasukan Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang direbut oleh Rusia selama invasi 15 bulannya.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
Informasi Intelijen:...
Informasi Intelijen: India Akan Serang Pakistan dalam 24 Sampai 36 Jam Ke Depan
Tegang! Jet Tempur Pakistan...
Tegang! Jet Tempur Pakistan Usir Pesawat Militer Rafale India di Atas Kashmir
Rekomendasi
Tindak Pengoplos BBM...
Tindak Pengoplos BBM di Serang, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polda Banten
Pertina Dicoret Komite...
Pertina Dicoret Komite Olimpiade Indonesia, Bagaimana Nasib Tinju Indonesia di Multievent Dunia?
Polisi Tangkap 19 Orang...
Polisi Tangkap 19 Orang Buntut Bentrokan di Kemang Jaksel
Berita Terkini
Iran Gantung Agen Mossad...
Iran Gantung Agen Mossad yang Membunuh Pejabat IRGC dan Menyerang Fasilitas Nuklir
1 jam yang lalu
Hotel di Jepang Minta...
Hotel di Jepang Minta Turis Israel Tandatangani Pernyataan Tidak Terlibat Kejahatan Perang
2 jam yang lalu
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
4 jam yang lalu
5 Alasan Mahathir Mohammad...
5 Alasan Mahathir Mohammad Membenci Singapura, Salah Satunya Hidup dalam Bayang-bayang Lee Kuan Yew
4 jam yang lalu
3 Penyebab Kapal China...
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
5 jam yang lalu
Luka dan Dendam Masih...
Luka dan Dendam Masih Membara di Benak Rakyat Suriah, Makam Ayah Bashar Al Assad Dibongkar dan Jenazahnya Dicuri
5 jam yang lalu
Infografis
Israel akan Caplok Sebagian...
Israel akan Caplok Sebagian Wilayah Gaza hingga Tawanan Dibebaskan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved