Iran Pamer Rudal Hipersonik, Diklaim Mampu Terobos Iron Dome Israel

Selasa, 06 Juni 2023 - 15:48 WIB
loading...
Iran Pamer Rudal Hipersonik,...
Iran memamerkan rudal hipersonik pertama buatannya yang diklaim mampu menerobos sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel. Foto/Iran Press
A A A
TEHERAN - Iran memamerkan rudal balistik hipersonik buatan dalam negeri pertamanya pada Selasa (6/6/2023), seperti dilaporkan kantor berita IRNA. Ini sebuah pengumuman yang kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran Barat Barat tentang kemampuan rudal Teheran.

Media pemerintah Iran merilis gambar rudal yang diberinama Fattah itu dalam sebuah upacara yang dihadiri langsung oleh Presiden Ebrahim Raisi dan komandan pasukan elit Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).

“Rudal hipersonik Fattah berpemandu presisi memiliki jangkauan 1.400 km dan mampu menembus semua perisai pertahanan,” kata Amirali Hajizadeh, kepala pasukan kedirgantaraan IRGC, seperti dikutip oleh media pemerintah Iran yang dilansir dari Al Arabiya.

Rudal hipersonik dapat terbang setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara dan pada lintasan yang rumit, yang membuatnya sulit untuk dicegat. Tahun lalu, Republik Islam mengatakan telah membangun rudal balistik hipersonik yang dapat bermanuver masuk dan keluar dari atmosfer.



Stasiun televisi negara itu mengatakan rudal Fattah Iran dapat menargetkan sistem anti-rudal canggih musuh dan merupakan lompatan generasi besar di bidang rudal.

“(Rudal) itu dapat melewati sistem rudal anti-balistik paling canggih dari Amerika Serikat dan rezim Zionis, termasuk Iron Dome Israel,” kata stasiun televisi pemerintah Iran.

"Kecepatan tertinggi Fattah mencapai tingkat Mach 14 (15.000 km/jam)," tambahnya.

Terlepas dari tentangan yang disuarakan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, mengatakan akan terus mengembangkan program misil pertahanannya.

Namun, analis militer Barat mengatakan Iran terkadang melebih-lebihkan kemampuan misilnya.



Kekhawatiran tentang rudal balistik Iran berkontribusi pada keputusan Presiden AS saat itu Donald Trump yang pada tahun 2018 membatalkan pakta nuklir Teheran tahun 2015 dengan enam negara besar.

Trump menerapkan kembali sanksi AS terhadap Iran setelah keluar dari pakta nuklir, membuat Teheran melanjutkan program nuklir yang sebelumnya dilarang dan menghidupkan kembali ketakutan AS, Eropa, dan Israel bahwa Iran mungkin mencari bom atom. Namun Iran secara konsisten membantah ambisi semacam itu.

Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir terhenti sejak September lalu.

Israel menentang upaya kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran dan telah lama mengancam tindakan militer jika diplomasi gagal.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1298 seconds (0.1#10.140)