Kunjungi Pangkalan Rusia di Tajikistan, Lavrov Tegaskan Rencana Barat akan Gagal
loading...
A
A
A
DUSHANBE - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov melakukan kunjungan resmi ke Tajikistan. Di sana, dia pertama kali mengunjungi pangkalan militer Rusia ke-201.
Dalam pidatonya kepada para staf di pangkalan militer Rusia, Lavrov mencatat rencana anti-Rusia di Barat tidak akan pernah menjadi kenyataan.
"Kita mengetahui rencana yang tidak hanya direncanakan oleh Barat, tetapi diumumkan secara terbuka sehubungan dengan negara kita... Tidak ada yang meragukan bahwa rencana ini tidak akan terwujud," tegas Lavrov.
Lavrov lebih lanjut mengindikasikan Barat selalu ingin membuka front kedua atau bahkan ketiga melawan Rusia, termasuk di Asia Tengah.
"Barat terus mencari arah tambahan untuk mengganggu Rusia, membuka front kedua dan ketiga," ujar Lavrov.
Dia menambahkan Asia Tengah juga dianggap sebagai front potensial melawan Rusia selain Kaukasus Selatan.
Lavrov juga menggunakan kesempatan itu untuk menyebutkan bahwa AS tidak tertarik melihat perdamaian dan ketenangan di Afghanistan.
Dia menyebut Washington mendukung kelompok teroris. "AS secara aktif mendukung Daesh (ISIS) yang tetap berada di Afghanistan, dan Al-Qaeda serta struktur teroris lainnya yang berafiliasi dengan mereka. Tujuannya sederhana, tidak membiarkan Afghanistan menjadi tenang," papar Menlu Rusia.
Lavrov juga menyoroti fakta Eropa telah memutuskan berperang melawan Rusia, dan Moskow perlu mencapai tujuannya dalam perang ini.
Dalam pidatonya kepada para staf di pangkalan militer Rusia, Lavrov mencatat rencana anti-Rusia di Barat tidak akan pernah menjadi kenyataan.
"Kita mengetahui rencana yang tidak hanya direncanakan oleh Barat, tetapi diumumkan secara terbuka sehubungan dengan negara kita... Tidak ada yang meragukan bahwa rencana ini tidak akan terwujud," tegas Lavrov.
Lavrov lebih lanjut mengindikasikan Barat selalu ingin membuka front kedua atau bahkan ketiga melawan Rusia, termasuk di Asia Tengah.
"Barat terus mencari arah tambahan untuk mengganggu Rusia, membuka front kedua dan ketiga," ujar Lavrov.
Dia menambahkan Asia Tengah juga dianggap sebagai front potensial melawan Rusia selain Kaukasus Selatan.
Lavrov juga menggunakan kesempatan itu untuk menyebutkan bahwa AS tidak tertarik melihat perdamaian dan ketenangan di Afghanistan.
Dia menyebut Washington mendukung kelompok teroris. "AS secara aktif mendukung Daesh (ISIS) yang tetap berada di Afghanistan, dan Al-Qaeda serta struktur teroris lainnya yang berafiliasi dengan mereka. Tujuannya sederhana, tidak membiarkan Afghanistan menjadi tenang," papar Menlu Rusia.
Lavrov juga menyoroti fakta Eropa telah memutuskan berperang melawan Rusia, dan Moskow perlu mencapai tujuannya dalam perang ini.