Bakal Ditangkap Rusia, Senator AS Lindsey Graham Anggap Lencana Kehormatan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham setelah menuduhnya memuji kematian tentara Moskow dalam perang di Ukraina.
Alih-alih takut, senator itu justru senang dan menganggap ancaman penangkapannya itu sebagai "lencana kehormatan".
"Saya akan mengenakan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh pemerintah [Presiden Vladimir] Putin yang korup dan tidak bermoral sebagai lencana kehormatan," kata senator Partai Republik asal South Carolina tersebut, seperti dikutip Newsweek, Selasa (30/5/2023).
“Mengetahui bahwa komitmen saya untuk Ukraina telah memicu kemarahan rezim Putin memberi saya kegembiraan yang luar biasa. Saya akan terus mendukung dan untuk kebebasan Ukraina sampai setiap tentara Rusia diusir dari wilayah Ukraina," ujarnya.
Kantor berita TASS dan RIA Novosti sebelumnya melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri Rusia telah memasukkan Graham ke dalam daftar orang yang dicari pihak berwenang Rusia.
"Graham, Lindsey Olin, Amerika, lahir 9 Juli 1955, dicari berdasarkan pasal dari Undang-Undang Pidana," kata Kementerian Dalam Negeri Rusia, tanpa merinci kejahatan apa yang dituduhkan.
Surat perintah penangkapan itu dikeluarkan setelah Graham bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada Jumat.
Selama pertemuan mereka, sang senator mengatakan bahwa bantuan militer AS ke negara itu adalah "uang terbaik yang pernah kami keluarkan".
Kremlin menegur ucapannya, mengacu pada video yang diedit di mana Graham tampak memuji pembunuhan para tentara Rusia dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Alih-alih takut, senator itu justru senang dan menganggap ancaman penangkapannya itu sebagai "lencana kehormatan".
"Saya akan mengenakan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh pemerintah [Presiden Vladimir] Putin yang korup dan tidak bermoral sebagai lencana kehormatan," kata senator Partai Republik asal South Carolina tersebut, seperti dikutip Newsweek, Selasa (30/5/2023).
“Mengetahui bahwa komitmen saya untuk Ukraina telah memicu kemarahan rezim Putin memberi saya kegembiraan yang luar biasa. Saya akan terus mendukung dan untuk kebebasan Ukraina sampai setiap tentara Rusia diusir dari wilayah Ukraina," ujarnya.
Kantor berita TASS dan RIA Novosti sebelumnya melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri Rusia telah memasukkan Graham ke dalam daftar orang yang dicari pihak berwenang Rusia.
"Graham, Lindsey Olin, Amerika, lahir 9 Juli 1955, dicari berdasarkan pasal dari Undang-Undang Pidana," kata Kementerian Dalam Negeri Rusia, tanpa merinci kejahatan apa yang dituduhkan.
Surat perintah penangkapan itu dikeluarkan setelah Graham bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada Jumat.
Selama pertemuan mereka, sang senator mengatakan bahwa bantuan militer AS ke negara itu adalah "uang terbaik yang pernah kami keluarkan".
Kremlin menegur ucapannya, mengacu pada video yang diedit di mana Graham tampak memuji pembunuhan para tentara Rusia dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina.