Ketika Serangan Rudal Rusia Bikin Warga Ibu Kota Ukraina Kocar-kacir

Selasa, 30 Mei 2023 - 09:05 WIB
loading...
Ketika Serangan Rudal Rusia Bikin Warga Ibu Kota Ukraina Kocar-kacir
Serangan rudal Rusia membuat para warga Ibu Kota Ukraina, Kyiv, berlari ke tempat perlindungan bom. Foto/The Guardian
A A A
KIEV - Rentetan serangan rudal Rusia ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv, pada Senin siang membuat para warga berlarian kocar-kacir untuk menyelamatkan diri.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mem-posting video tentang apa yang dia katakan sebagai pemandangan anak sekolah yang ketakutan berlari dan berteriak di jalan menuju tempat perlindungan bom dengan suara sirene serangan udara meraung-raung.

“Seperti inilah hari kerja biasa,” tulis Zelensky di Telegram, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (30/5/2023).

Militer Ukraina mengatakan telah mencegat 11 rudal balistik dan jelajah yang ditembakkan ke ibu kota dalam serangan Rusia yang dimulai pada pukul 11.00 pagi. Satu orang dilaporkan terluka.



Penduduk yang telah terbiasa dengan serangkaian serangan malam hari lari ke stasiun metro Kyiv dan tempat perlindungan lainnya setelah rentetan ledakan keras saat rudal yang masuk dicegat dan semburan asap dari pertahanan udara menghiasi langit pagi yang cerah.

Wali Kota Kyiv—oleh Rusia disebut Kiev—Vitali Klitschko mem-posting gambar di media sosial yang tampak seperti motor roket yang membara di tengah jalan yang ramai.

"Malam yang sulit lagi untuk ibu kota. Namun, berkat profesionalisme para pembela kami, akibat serangan udara kaum barbar di Kiev, tidak ada kerusakan atau kehancuran infrastruktur dan objek lainnya," ujarnya.

Serangan Rusia, yang menggunakan rudal balistik jarak pendek Iskander, terjadi setelah serangkaian serangan malam hari di Kyiv yang melibatkan drone Shahed buatan Iran dan rudal jelajah.

Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa pada Minggu malam pihaknya menembak jatuh 37 dari 40 rudal jelajah Rusia dan 29 dari 35 drone.

Pada Minggu dini hari, yang menandai Hari Kyiv untuk memperingati berdirinya kota itu, Rusia meluncurkan serangan drone terbesarnya di Ibu Kota Ukraina, yang melibatkan 54 kendaraan udara tempur Shahed.

Serhii Popko, kepala administrasi militer Kiev, mengatakan bahwa selain menjaga warga sipil Ukraina dalam keadaan "ketegangan psikologis yang mendalam", para pemimpin Rusia berusaha melemahkan pertahanan udara Ukraina dengan serentetan serangan tanpa henti.

Pejabat Ukraina telah menyatakan keprihatinan mereka bahwa pertahanan anti-pesawat mereka dari era Soviet kehabisan amunisi dan bahwa sistem barat seperti Patriot AS tidak tiba dalam jumlah yang cukup untuk mengisi kekosongan tersebut.

Kiev bukan satu-satunya target serangan Rusia pada hari Senin. Sebuah lapangan terbang di wilayah barat Khmelnytskyi juga dihantam.

Gubernur wilayah itu mengatakan lima pesawat telah "dinonaktifkan" dan kebakaran terjadi di depot bahan bakar.

Sebuah drone ditembak jatuh di atas Odesa, dan puing-puing berjatuhan di pelabuhan menyebabkan kebakaran.

Roket dan drone dilaporkan telah ditembak jatuh di wilayah Lviv, Kirovohrad, Poltava dan Mykolaiv.

Menurut gubernur Donetsk pilihan Ukraina, Pavlo Kyrylenko, sembilan kota atau desa menjadi sasaran serangan Rusia termasuk kota Kramatorsk.

Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim telah menargetkan pangkalan udara Ukraina tetapi tidak menyebutkan serangan hampir setiap hari terhadap kota-kota di negara tersebut.

Di Rusia, otoritas wilayah Belgorod, yang berbatasan dengan wilayah Kharkiv, Ukraina, mengatakan pada hari Senin bahwa beberapa permukiman Rusia mendapat serangan dari pasukan Ukraina.

Gubernur Belgorod Vyachesla Gladkov ditanya televisi Rusia bagaimana menurutnya wilayahnya harus diamankan, dia menjawab Kharkiv harus dianeksasi.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1430 seconds (0.1#10.140)