Rusia Mulai Sebar Senjata Nuklir ke Belarusia, Uni Eropa Ketir-ketir
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Langkah Rusia yang mulai menyebarkan senjata nuklir taktis ke Belarusia telah membuat Uni Eropa (UE) cemas.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan senjata nuklir taktis Moskow sudah bergerak setelah dia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani perintah.
"Pergerakan senjata nuklir sudah dimulai," kata Lukashenko, kemarin.
Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell mengatakan penyebaran senjata pemusnah massal itu akan memicu eskalasi lebih lanjut.
"Ini adalah langkah yang akan mengarah pada eskalasi yang sangat berbahaya," katanya dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Sabtu (27/5/2023).
Penyebaran senjata nuklir taktis Rusia ke negara sekutunya itu sudah direncanakan jauh hari oleh Putin. Pemimpin Kremlin itu beralasan, Barat telah mengobarkan perang pada Moskow.
Dia juga mengatakan langkah Rusia mengikuti tindakan Amerika Serikat (AS) yang sudah puluhan tahun mengerahkan senjata nuklir ke lima negara NATO di Eropa.
Pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan dia menandatangani dokumen di Minsk tentang proses penyimpanan senjata semacam itu di Belarusia.
Borrell mengatakan keputusan itu bertentangan dengan berbagai perjanjian internasional.
“Kami meminta Rusia untuk mematuhi komitmen ini,” katanya.
“Rezim Belarusia adalah kaki tangan dalam perang agresi ilegal dan tidak beralasan Rusia melawan Ukraina,” imbuh Borrell.
“Kami meminta pihak berwenang Belarusia untuk segera mengakhiri dukungan mereka terhadap perang agresi Rusia melawan Ukraina, dan membalikkan keputusan yang hanya dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, dan melemahkan kedaulatan Belarusia," paparnya.
Dia mengatakan setiap upaya untuk lebih meningkatkan situasi akan ditanggapi dengan reaksi yang kuat dan terkoordinasi.
Belarusia, yang menjadi markas baru senjata nuklir Rusia, berbatasan dengan tiga anggota NATO—Polandia, Lithuania, dan Latvia.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan senjata nuklir taktis Moskow sudah bergerak setelah dia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani perintah.
"Pergerakan senjata nuklir sudah dimulai," kata Lukashenko, kemarin.
Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell mengatakan penyebaran senjata pemusnah massal itu akan memicu eskalasi lebih lanjut.
"Ini adalah langkah yang akan mengarah pada eskalasi yang sangat berbahaya," katanya dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Sabtu (27/5/2023).
Penyebaran senjata nuklir taktis Rusia ke negara sekutunya itu sudah direncanakan jauh hari oleh Putin. Pemimpin Kremlin itu beralasan, Barat telah mengobarkan perang pada Moskow.
Dia juga mengatakan langkah Rusia mengikuti tindakan Amerika Serikat (AS) yang sudah puluhan tahun mengerahkan senjata nuklir ke lima negara NATO di Eropa.
Pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan dia menandatangani dokumen di Minsk tentang proses penyimpanan senjata semacam itu di Belarusia.
Borrell mengatakan keputusan itu bertentangan dengan berbagai perjanjian internasional.
“Kami meminta Rusia untuk mematuhi komitmen ini,” katanya.
“Rezim Belarusia adalah kaki tangan dalam perang agresi ilegal dan tidak beralasan Rusia melawan Ukraina,” imbuh Borrell.
“Kami meminta pihak berwenang Belarusia untuk segera mengakhiri dukungan mereka terhadap perang agresi Rusia melawan Ukraina, dan membalikkan keputusan yang hanya dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, dan melemahkan kedaulatan Belarusia," paparnya.
Dia mengatakan setiap upaya untuk lebih meningkatkan situasi akan ditanggapi dengan reaksi yang kuat dan terkoordinasi.
Belarusia, yang menjadi markas baru senjata nuklir Rusia, berbatasan dengan tiga anggota NATO—Polandia, Lithuania, dan Latvia.
(mas)