6 Fakta Oath Keepers, Milisi Sipil Paling Ditakuti di AS

Jum'at, 26 Mei 2023 - 10:13 WIB
loading...
6 Fakta Oath Keepers,...
Anggota Oath Keepers menyerbu Gedung Capitol di Washington pada pada 6 Januari 2021. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Oath Keepers tergolong milisi baru kemarin sore, tetapi memiliki sepak terjang yang luas dan fenomenal. Dengan mengklaim sebagai kelompok yang membela hak-hak rakyat Amerika Serikat (AS), Oath Keepers menjadi kelompok ekstrimis sayap kanan yang paling berbahaya dan ditakuti.

Mereka kerap bergaya seperti pasukan elite dengan menggunakan rompi militer dan membawa senapan serbu. Itu dikarenakan sebagian besar anggota Oath Keepers merupakan mantan tentara AS yang pernah bertugas di berbagai medan perang di luar negeri.

Pendiri Oath Keepers Stewart Rhodes divonis 18 tahun penjara pada Kamis (25/5/2023) dengan dakwaan konspirasi penghasutan dan tindak kejahatan lain terkait serangan ke gedung Kongres AS. Rhodes sebelumnya bersikeras mengatakan bahwa dirinya seorang “tahanan politik.”

Berikut merupakan 6 fakta berkaitan dengan Oath Keepers.

Berikut Juga: Pemimpin Oath Keepers Divonis 18 Tahun Penjara untuk Kasus Kerusuhan US Capitol

1. Didirikan Mantan Veteran Perang AS

6 Fakta Oath Keepers, Milisi Sipil Paling Ditakuti di AS

Foto/Reuters

Pada April 2009, seorang mantan penerjun payung Angkatan Darat berkacamata dan lulusan Sekolah Hukum Universitas Yale mengambil mikrofon pada demonstrasi kecil di luar Boston. Dia mengenalkan milisi barunya.

"Saya Stewart Rhodes," katanya. "Dan aku pendiri Oath Keepers," ungkapnya dilansir NPR. Rhodes adalah tokoh sentral Oath Keepers. Dia adalah pendiri, pemimpin, dan pusat gravitasi Oath Keepers.

Acara di Lexington Green sebagai pesta penyambutan untuk Rhodes dan Oath Keepers. Kelompok Oath Keepers itu menyebut dirinya sebagai pembela hak-hak orang Amerika dari pemerintahan tirani.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Pernyataan Paus Fransiskus...
Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Palestina
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
UTBK 2025 Diikuti 860.975...
UTBK 2025 Diikuti 860.975 Peserta, Berapa Orang yang Akan Diterima di SNBT?
Profil Dean Zandbergen,...
Profil Dean Zandbergen, Penyerang Belanda Keturunan Depok yang Mengaku Dikontak PSSI
Riwayat Kasus Narkoba...
Riwayat Kasus Narkoba Fachri Albar, 2007 Masuk DPO hingga Menyerahkan Diri
Berita Terkini
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
5 menit yang lalu
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
50 menit yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
1 jam yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
11 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
11 jam yang lalu
Infografis
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Terancam Kehilangan Masa Depan di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved