Pemimpin Oath Keepers Divonis 18 Tahun Penjara untuk Kasus Kerusuhan US Capitol

Jum'at, 26 Mei 2023 - 06:15 WIB
loading...
Pemimpin Oath Keepers...
Pemimpin Oath Keepers Stewart Rhodes. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Seorang hakim federal di Washington DC menghukum Pemimpin Oath Keepers Stewart Rhodes dengan vonis 18 tahun penjara pada Kamis (25/5/2023).

Hakim menyebutnya sebagai ancaman berkelanjutan bagi Amerika Serikat (AS). Itu adalah hukuman terpanjang dalam masalah kerusuhan 6 Januari di gedung DPR AS, dan yang pertama atas tuduhan konspirasi yang menghasut.

"Anda, Tuan, menghadirkan ancaman dan bahaya yang berkelanjutan bagi negara ini, bagi republik, dan bagi tatanan demokrasi kita," ungkap Hakim Amit Mehta kepada Rhodes saat pembacaan vonis.

Hakim menjelaskan, “Kamu pintar, kamu menarik, dan kamu karismatik. Terus terang, itulah yang membuatmu berbahaya.”

Rhodes menjawab bahwa dia adalah "tahanan politik" dan dia merasa seperti tokoh utama dalam “The Trial” karya Franz Kafka, yang kesalahannya telah ditentukan sebelumnya.

"Tujuan saya adalah menjadi 'Solzhenitsyn Amerika' untuk mengungkap kriminalitas rezim ini," ujar dia di pengadilan.

Jaksa menuntut hukuman 25 tahun penjara, menggambarkan kerusuhan Januari 2021 sebagai "serangan kurang ajar" yang mengancam "bagian paling penting dan rentan dari demokrasi Amerika."

Baca juga: Rusia Pertahankan Kontrol atas Senjata Nuklir yang Ditempatkan di Belarusia

Mehta setuju dengan klaim mereka bahwa Rhodes telah menjadi pemimpin "pemberontakan" dan setuju mengklasifikasikan tindakannya sebagai terorisme, yang secara drastis meningkatkan lamanya hukuman.

“Apa yang tidak dapat kita miliki, kita benar-benar tidak dapat memiliki, adalah sekelompok warga yang karena mereka tidak menyukai hasil (pemilu) kemudian bersiap untuk mengangkat senjata untuk memicu revolusi,” ujar Mehta kepada Rhodes. "Itu yang kamu lakukan."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Longsor Terjang Samarinda,...
Longsor Terjang Samarinda, 2 Orang Tewas dan 2 Masih Pencarian
Tingkatkan Akses Pendidikan...
Tingkatkan Akses Pendidikan Tinggi, UI Kembangkan Pendidikan Berbasis Siber
Laporkan Dedi Mulyadi...
Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Terkait Program Barak Militer, Warga Babelan: Melanggar Hak Asasi
Berita Terkini
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Infografis
Kerusuhan Terburuk di...
Kerusuhan Terburuk di Inggris dalam 13 Tahun Terakhir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved