Para Pemimpin Afrika Berusaha Bujuk Ukraina-Rusia Berdamai

Selasa, 23 Mei 2023 - 22:37 WIB
loading...
Para Pemimpin Afrika...
Para pemimpin Afrika berusaha bujuk Ukraina-Rusia berdamai. Foto/Ilustrasi
A A A
JOHANNESBURG - Enam pemimpin Afrika mengusulkan agar Ukraina menerima pembukaan pembicaraan damai dengan Rusia bahkan ketika pasukan Rusia tetap berada di wilayahnya. Hal itu diungkapkan kepresidenan Afrika Selatan, ketika para pejabat Afrika Selatan bersiap untuk mengunjungi kedua negara untuk menjual gagasan tersebut.

Ukraina mengatakan pasukan Rusia harus mundur dari wilayahnya sebelum pembicaraan dimulai, sementara Moskow ingin Kiev mengakui kedaulatan Rusia atas Crimea, yang dianeksasi dari Ukraina pada 2014, sebagai prasyarat untuk negosiasi. Pasukan Rusia melakukan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

"Pertama adalah penghentian permusuhan. Kedua adalah kerangka kerja untuk perdamaian abadi," kata Juru Bicara Kepresidenan Afrika Selatan Vincent Magwenya seperti dikutip dari US News, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga: PM Inggris: Rencana Perdamaian Ukraina Benar-benar Salah!

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan prakarsa tersebut pada 16 Mei. Presiden Macky Sall dari Senegal, ketua Uni Afrika tahun lalu yang negaranya tidak hadir pada pemungutan suara terakhir PBB yang mengutuk Rusia pada Februari tahun ini, memimpin prakarsa tersebut.

Delegasi ini termasuk presiden Abdel Fattah el-Sisi dari Mesir dan Hakainde Hichilema dari Zambia - keduanya memilih resolusi tersebut - dan Denis Sassou Nguesso dari Republik Kongo, dan Yoweri Museveni dari Uganda, yang keduanya abstain.

Misi perdamaian diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Moskow dan Kiev pada awal Juni.

"Presiden saya membuatnya sangat jelas. (Tidak akan ada) pembicaraan antara Ukraina dan Rusia kecuali Rusia meninggalkan wilayah kami dalam perbatasan yang diakui secara internasional," kata duta besar Ukraina untuk Afrika Selatan Liubov Abravitova dalam pesan teks.

Baca Juga: Wakil PM: Tak Satu Negara Pun di Dunia Muslim Dukung Sanksi pada Rusia

Namun dia menambahkan: "Kami akan menerima semua delegasi dan berbicara kepada mereka".

Seorang juru bicara kedutaan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Menanggapi rencana Afrika, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menyambut setiap upaya yang berhasil untuk meyakinkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang agresi teritorialnya.

Baca Juga: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye Terputus dari Pasokan Eksternal
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
5 Negara Eropa yang...
5 Negara Eropa yang Punya Utang Besar ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.808 Triliun
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Ngeri! 13 Orang Tewas...
Ngeri! 13 Orang Tewas Disambar Petir
Rekomendasi
Waisak, Bang Doel: Jakarta...
Waisak, Bang Doel: Jakarta Tuan Rumah yang Nyaman bagi Seluruh Umat Beragama
16 Warga Pra Sejahtera...
16 Warga Pra Sejahtera Ikuti Operasi Katarak Gratis MNC Peduli dan RS Islam Assyifa Sukabumi
Ultimatum Juara Kelas...
Ultimatum Juara Kelas Berat Ringan: Magomed Ankalaev Desak Pereira Gelar Rematch di UFC 317!
Berita Terkini
Secara Tak Langsung,...
Secara Tak Langsung, Angkatan Udara India Akui Rafale Ditembak Jatuh Pakistan
Setelah Memberontak...
Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Israel Peringatkan Warga...
Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan 3 Pelabuhan yang Dikuasai Houthi, Bakal Diserang Besar-besaran
India dan Pakistan Saling...
India dan Pakistan Saling Klaim Menang Perang
Infografis
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved