Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye Terputus dari Pasokan Eksternal
loading...
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye. Foto/sputnik
A
A
A
ZAPOROZHYE - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye, yang terletak di dekat garis depan dengan Ukraina, telah terputus dari pasokan energi eksternalnya.
Menurut pesan yang diposting di saluran Telegram resmi fasilitas itu pada Senin pagi (22/5/2023), tingkat radiasinya “normal”.
Anggota dewan utama administrasi Wilayah Zaporozhye Vladimir Rogov menyatakan generator siaga darurat diesel dihidupkan untuk mempertahankan operasi PLTN setelah jalur catu daya tegangan tinggi Dnieper terputus.
Menurut Rogov, operator nuklir Ukraina Energoatom bertanggung jawab atas pemutusan listrik tersebut.
Pembangkit listrik Zaporozhye, fasilitas nuklir terbesar di Eropa, telah menjadi pusat konflik antara pasukan Rusia dan Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.
PLTN itu berada di bawah kendali Rusia pada Februari 2022. Sejak itu, Moskow dan Kiev saling menuduh menembaki pabrik, dengan masing-masing mengklaim tindakan satu sama lain dapat memicu bencana nuklir.
Wilayah Zaporozhye menjadi bagian dari Rusia setelah referendum pada September 2022.
Meski Kiev bersiap meluncurkan serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menyatakan keprihatinannya terkait pembangkit tersebut.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi memperingatkan awal bulan ini bahwa situasi di daerah dekat fasilitas tersebut “menjadi semakin tidak terduga dan berpotensi berbahaya.”
Menurut pesan yang diposting di saluran Telegram resmi fasilitas itu pada Senin pagi (22/5/2023), tingkat radiasinya “normal”.
Anggota dewan utama administrasi Wilayah Zaporozhye Vladimir Rogov menyatakan generator siaga darurat diesel dihidupkan untuk mempertahankan operasi PLTN setelah jalur catu daya tegangan tinggi Dnieper terputus.
Menurut Rogov, operator nuklir Ukraina Energoatom bertanggung jawab atas pemutusan listrik tersebut.
Pembangkit listrik Zaporozhye, fasilitas nuklir terbesar di Eropa, telah menjadi pusat konflik antara pasukan Rusia dan Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.
PLTN itu berada di bawah kendali Rusia pada Februari 2022. Sejak itu, Moskow dan Kiev saling menuduh menembaki pabrik, dengan masing-masing mengklaim tindakan satu sama lain dapat memicu bencana nuklir.
Wilayah Zaporozhye menjadi bagian dari Rusia setelah referendum pada September 2022.
Meski Kiev bersiap meluncurkan serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menyatakan keprihatinannya terkait pembangkit tersebut.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi memperingatkan awal bulan ini bahwa situasi di daerah dekat fasilitas tersebut “menjadi semakin tidak terduga dan berpotensi berbahaya.”
(sya)
Lihat Juga :
