Militer Ukraina: Bos Tentara Bayaran Rusia Ingin Kabur dengan Ekor di Antara Dua Kakinya
loading...
A
A
A
KIEV - Kepala tentara bayaran Wagner Group Rusia Yevgeny Prigozhin mengeklaim telah merebut kota Bakhmut dan mengumumkan penarikan pasukannya setelah menyerahkan kendali kepada militer Rusia .
Militer Ukraina mengatakan Priogohzin melakukan itu karena dia ingin melarikan diri dari Bakhmut "dengan ekor di antara kedua kakinya".
Prigozhin mengumumkan pada Sabtu pekan lalu bahwa pasukannya telah berhasil merebut kota Bakhmut dan berencana untuk membangun posisi pertahanan dan menyerahkan kendali kepada angkatan bersenjata Rusia pada 25 Mei.
Dia mengulangi klaimnya itu pada hari Minggu. “Kami telah merebut semua wilayah yang kami janjikan untuk direbut, hingga sentimeter terakhir. Kami menyerahkan posisi kami kepada Kementerian Pertahanan [Rusia] dan pada tanggal 25 kami meninggalkan zona konflik," kata Prigozhin.
Namun, Kiev memberikan laporan yang bertentangan yang membantah klaim Rusia tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan pada hari Minggu bahwa Bakhmut tidak sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia.
Para pejabat Ukraina mengatakan bahwa pertempuran untuk kota itu terus berlanjut dan menambahkan bahwa pasukan Ukraina mengepung Bakhmut dengan bergerak maju di sepanjang pinggiran kota timur.
Juru bicara kelompok timur angkatan bersenjata Ukraina, Serhii Cherevatyi, mengatakan pertempuran masih berlangsung dan bahwa pasukan Ukraina sebenarnya memperoleh keuntungan yang signifikan terhadap pasukan Wagner.
"Kami telah memusnahkan kelompok [Prigozhin] yang sangat kuat. Itu dekat dengan kehancuran," katanya.
Militer Ukraina mengatakan Priogohzin melakukan itu karena dia ingin melarikan diri dari Bakhmut "dengan ekor di antara kedua kakinya".
Prigozhin mengumumkan pada Sabtu pekan lalu bahwa pasukannya telah berhasil merebut kota Bakhmut dan berencana untuk membangun posisi pertahanan dan menyerahkan kendali kepada angkatan bersenjata Rusia pada 25 Mei.
Dia mengulangi klaimnya itu pada hari Minggu. “Kami telah merebut semua wilayah yang kami janjikan untuk direbut, hingga sentimeter terakhir. Kami menyerahkan posisi kami kepada Kementerian Pertahanan [Rusia] dan pada tanggal 25 kami meninggalkan zona konflik," kata Prigozhin.
Namun, Kiev memberikan laporan yang bertentangan yang membantah klaim Rusia tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan pada hari Minggu bahwa Bakhmut tidak sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia.
Para pejabat Ukraina mengatakan bahwa pertempuran untuk kota itu terus berlanjut dan menambahkan bahwa pasukan Ukraina mengepung Bakhmut dengan bergerak maju di sepanjang pinggiran kota timur.
Juru bicara kelompok timur angkatan bersenjata Ukraina, Serhii Cherevatyi, mengatakan pertempuran masih berlangsung dan bahwa pasukan Ukraina sebenarnya memperoleh keuntungan yang signifikan terhadap pasukan Wagner.
"Kami telah memusnahkan kelompok [Prigozhin] yang sangat kuat. Itu dekat dengan kehancuran," katanya.