Berhasil Kuasai Bakhmut, Putin Ucapkan Selamat Kepada Pasukan Rusia dan Wagner

Minggu, 21 Mei 2023 - 14:07 WIB
loading...
Berhasil Kuasai Bakhmut,...
Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada pasukannya dan kelompok tentara bayaran Wagner setelah berhasil menguasai kota Bakmut. Foto/Al Jazeera
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan ucapan selamat kepada pasukannya dan kelompok tentara bayaran Wagner karena berhasil menguasai kota Bakhmut di Donbass.

"Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada tim penyerang Wagner serta semua pasukan Rusia, yang memberikan bantuan yang diperlukan dan melindungi sayap, dengan selesainya operasi untuk membebaskan Artyomovsk," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kremlin menggunakan sebutan kota Bakhmut dalam bahasa Rusia.

"Setiap orang, yang membedakan dirinya dalam pertempuran, akan direkomendasikan untuk dekorasi negara," tambah pernyataan itu seperti dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Minggu (21/5/2023).

Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya sepenuhnya telah menguasai kota Bakhmut di Donbass yang strategis, tempat pertempuran yang melelahkan selama berbulan-bulan.

"Operasi di kota yang dikenal orang Ukraina sebagai Bakhmut itu dilakukan oleh tindakan ofensif perusahaan militer swasta Grup Wagner dengan dukungan artileri dan udara dari pasukan reguler Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Pernyataan pada dini hari itu datang beberapa jam setelah pemimpin grup Wagner Evgeny Prigozhin mengumumkan di media sosial bahwa para pejuangnya telah menguasai kota itu sepenuhnya.



Namun Ukraina membantah bahwa kota itu telah jatuh ke tangan Rusia. Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar mengklaim bahwa pernyataan tentang jatuhnya Bakhmut ke tangan Rusia masih prematur.

“Pertempuran sengit di Bakhmut. Situasinya kritis,” katanya di aplikasi perpesanan Telegram.

“Sampai sekarang, pejuang kami mengendalikan beberapa fasilitas industri dan infrastruktur di daerah tersebut dan sektor swasta,” imbuhnya.

Bantahan juga disampaikan oleh juru bicara militer Ukraina Serhiy Cherevatyi.

"Ini tidak benar. Unit kami bertempur di Bakhmut,” katanya.



Bakhmut, kota tambang garam yang pernah berpenduduk 70.000 orang, telah menjadi tempat pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam perang 15 bulan Rusia di Ukraina.

Jatuhnya Bakhmut, di mana Rusia dan Ukraina diyakini menderita kerugian besar, akan menjadi kemenangan besar pertama Moskow dalam konflik tersebut dalam lebih dari 10 bulan.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0836 seconds (0.1#10.140)