Perkosa Tentara Wanita, Kapten Angkatan Darat Israel Ditangkap
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Seorang perwira Angkatan Darat Israel yang berpangkat kapten ditangkap pada Rabu (17/5/2023) atas tuduhan memperkosa seorang perwira wanita.
Times of Israel melaporkan, kapten yang namanya belum diumumkan itu akan tetap ditahan sampai Selasa ketika penyelidikan akan mengkonfirmasi apakah dia dicurigai melakukan "pelanggaran seks yang serius."
Perwira wanita Israel, yang mengajukan pengaduan ke Polisi Militer, mengatakan pelecehan seksual terjadi beberapa bulan lalu, selama perjalanan dengan kapten unit tersebut.
Menurut laporan terbaru Asosiasi Pusat Krisis Pemerkosaan di Israel (ARCCI), yang diterbitkan tahun lalu, ada 4.521 kasus pelanggaran seksual dan pelecehan seksual yang diselidiki oleh kejaksaan pada tahun 2020.
Namun, pada tahun 2021, angkanya turun menjadi 4.218 kasus. Demikian pula, laporan itu mencatat jumlah dakwaan yang diajukan untuk pelanggaran seksual lebih rendah pada tahun 2021, turun menjadi 717 dari 744 pada tahun 2020.
Selain itu, hanya di bawah 90% kasus pelanggaran seksual yang melibatkan perwira tentara Israel dibuka namun kemudian ditutup tanpa dakwaan.
Tentara Israel melaporkan peningkatan 82% dalam keluhan tentang pelanggaran seksual sejak 2016.
"Masyarakat Israel adalah masyarakat yang bermandikan kekerasan seksual, dan perempuan membayar harga yang sulit dan mahal untuk itu," ujar Direktur Eksekutif ARCCI Orit Sulitzeanu kepada Jerusalem Post.
Dia menambahkan, “Salah satu alasannya adalah fakta bahwa di Israel, banyak organisasi yang memperoleh norma organisasi dari militer, yang merupakan organisasi hierarkis, maskulin, dan tentu saja militeristik.”
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Times of Israel melaporkan, kapten yang namanya belum diumumkan itu akan tetap ditahan sampai Selasa ketika penyelidikan akan mengkonfirmasi apakah dia dicurigai melakukan "pelanggaran seks yang serius."
Perwira wanita Israel, yang mengajukan pengaduan ke Polisi Militer, mengatakan pelecehan seksual terjadi beberapa bulan lalu, selama perjalanan dengan kapten unit tersebut.
Menurut laporan terbaru Asosiasi Pusat Krisis Pemerkosaan di Israel (ARCCI), yang diterbitkan tahun lalu, ada 4.521 kasus pelanggaran seksual dan pelecehan seksual yang diselidiki oleh kejaksaan pada tahun 2020.
Namun, pada tahun 2021, angkanya turun menjadi 4.218 kasus. Demikian pula, laporan itu mencatat jumlah dakwaan yang diajukan untuk pelanggaran seksual lebih rendah pada tahun 2021, turun menjadi 717 dari 744 pada tahun 2020.
Selain itu, hanya di bawah 90% kasus pelanggaran seksual yang melibatkan perwira tentara Israel dibuka namun kemudian ditutup tanpa dakwaan.
Tentara Israel melaporkan peningkatan 82% dalam keluhan tentang pelanggaran seksual sejak 2016.
"Masyarakat Israel adalah masyarakat yang bermandikan kekerasan seksual, dan perempuan membayar harga yang sulit dan mahal untuk itu," ujar Direktur Eksekutif ARCCI Orit Sulitzeanu kepada Jerusalem Post.
Dia menambahkan, “Salah satu alasannya adalah fakta bahwa di Israel, banyak organisasi yang memperoleh norma organisasi dari militer, yang merupakan organisasi hierarkis, maskulin, dan tentu saja militeristik.”
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(sya)