Rusia Habisi Eks Tentara Pasukan Khusus AS di Bakhmut, Ini Sosoknya

Kamis, 18 Mei 2023 - 07:30 WIB
loading...
A A A
Dalam pernyataan yang di-posting ke Twitter, AFGfree menggambarkan Maimer sebagai pria yang rendah hati dan penyayang, yang berjiwa kemanusiaan.

"Disinformasi Rusia telah menampilkan Nick dalam sudut pandang yang kami yakini dia tidak boleh digambarkan," kata AFGfree, menyebut Maimer sebagai "Brother in Aid".

"Semoga dia beristirahat dalam damai sebagai veteran Amerika Serikat dan pahlawan Ukraina," imbuh organisasi tersebut.

Menurut CNN, Maimer pensiun pada akhir 2018 setelah lebih dari 20 tahun dinas militer. Selama berseragam, dia mendapatkan beberapa penghargaan, termasuk Special Forces Tab dan Army Commendation Medal.

Maimer telah pindah ke Spanyol untuk mengajar bahasa Inggris tepat sebelum perang Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022.

Dalam sebuah video yang di-posting ke Facebook pada 25 Mei 2022, Maimer mengatakan dia telah berada di Ukraina selama sekitar tiga minggu, dan bahwa dia pertama kali terhubung dengan Mozart Group, sebuah kelompok tentara bayaran Barat yang beroperasi di Ukraina.

Maimer menggambarkan Mozart Group sebagai organisasi tidak profesional, mengatakan dia telah berpisah dengan kelompok tentara bayaran Barat.

"Saya sendirian selama sekitar satu minggu," katanya dalam video tersebut, sebelum dia mulai bekerja dengan Blackburn dalam apa yang dia katakan sebagai proyek untuk mengembangkan program pelatihan untuk Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina.

"Saya hanya, semacam, menjangkau untuk memberi tahu semua orang bahwa saya baik-baik saja, dan semuanya berjalan dengan baik," kata Maimer dalam videonya di bulan Mei.

"Sangat jelas bagi semua orang bahwa ini adalah invasi yang tidak dapat dibenarkan," katanya kepada The Statesman pada tahun 2022.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1622 seconds (0.1#10.140)