Kremlin: AS dan NATO Coba Ubah Asia Tengah Jadi Pijakan untuk Ancam Rusia

Rabu, 17 Mei 2023 - 09:47 WIB
loading...
Kremlin: AS dan NATO Coba Ubah Asia Tengah Jadi Pijakan untuk Ancam Rusia
Drone predator menembakkan rudal hellfire. Drone makin banyak dipakai di Asia Tengah. Foto/flickr
A A A
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) dan NATO berusaha mengubah kawasan Asia Tengah menjadi pijakan untuk mengancam perbatasan selatan Rusia.

Pernyataan itu diungkapkan Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Mikhail Galuzin pada Selasa (16/5/2023).

Menurut diplomat itu, AS dan NATO berusaha melibatkan negara-negara Asia Tengah dalam apa yang disebut program dan pelatihan mitra dan tidak berhenti berbicara tentang dimulainya kembali latihan bersama di kawasan itu dan pengerahan infrastruktur militer mereka.

“Upaya ini jelas bertujuan menahan Rusia, memisahkan wilayah itu dari negara kami dan secara bertahap mengubahnya menjadi batu loncatan untuk mengancam perbatasan selatan kami,” papar Galuzin di Klub Diskusi Valdai.

Asia Tengah memiliki peranan yang penting bagi NATO dalam menghadapi Rusia. Wilayah ini, yang meliputi negara-negara seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Kyrgyzstan, merupakan jalur strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia.

Dalam konteks pertahanan dan keamanan, Asia Tengah memainkan peranan kunci dalam upaya NATO menghadapi Rusia.



Pertama-tama, letak geografis Asia Tengah memberikan posisi strategis untuk memantau dan menanggapi aktivitas Rusia di wilayah tersebut.

Dalam hal ini, pangkalan militer NATO yang terletak di Asia Tengah dapat menjadi titik pengawasan yang penting terhadap kegiatan militer Rusia di sekitarnya.

Hal ini memberikan NATO kesempatan mengumpulkan intelijen dan memonitor aktivitas Rusia dengan lebih efektif, memungkinkan respons yang cepat terhadap ancaman yang mungkin timbul.

Selain itu, Asia Tengah juga memiliki sumber daya alam yang signifikan, termasuk minyak, gas alam, dan mineral. Kekayaan alam ini menjadi faktor yang mempengaruhi minat Rusia terhadap wilayah tersebut.

Dalam hal ini, kehadiran NATO di Asia Tengah dapat membantu melindungi dan mengamankan sumber daya alam ini, serta mengurangi potensi pengaruh Rusia yang berlebihan dalam kontrol mereka.

Artinya, NATO juga ingin menguasai kontrol pada kekayaan sumber daya alam di Asia Tengah.

Selanjutnya, stabilitas politik dan keamanan di Asia Tengah memiliki dampak langsung pada keamanan Eropa. Jika ada ketegangan atau konflik di wilayah ini, dapat berdampak negatif pada stabilitas dan keamanan di Eropa.

Oleh karena itu, NATO memiliki kepentingan strategis dalam menjaga stabilitas dan membangun kemitraan yang kuat dengan negara-negara Asia Tengah.

Ini mencakup kerja sama dalam berbagai bidang, seperti pertukaran informasi intelijen, pelatihan militer, dan pembangunan kapasitas pertahanan.

Selain itu, Asia Tengah juga berfungsi sebagai koridor perdagangan yang penting antara Eropa dan Asia. Dalam era globalisasi dan ekonomi yang saling terhubung, kestabilan dan kelancaran perdagangan di wilayah ini sangat penting bagi kepentingan ekonomi NATO.

Dengan mempertahankan stabilitas di Asia Tengah dan mendorong integrasi ekonomi regional, NATO dapat memastikan kelancaran aliran perdagangan dan mengurangi potensi konflik yang dapat mengganggu stabilitas global.

Secara keseluruhan, Asia Tengah memiliki peranan yang krusial bagi NATO dalam menghadapi Rusia.

Dalam membangun strategi yang efektif, NATO harus terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara Asia Tengah, meningkatkan kehadiran militer dan keamanan, serta memastikan stabilitas politik dan ekonomi di wilayah tersebut.

Dengan memanfaatkan potensi Asia Tengah secara maksimal, NATO dapat menjadi ancaman bagi Rusia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1238 seconds (0.1#10.140)