10 Fakta tentang Raja George III, Nomor Terakhir Pernah Disebut Gila
loading...
A
A
A
Dia juga masih memiliki koleksi buku pribadinya yang disimpan di Istana Windsor. Katalog perpustakaan tersebut mengungkapkan ketertarikan personalnya Raja George dalam bidang tertentu.
9. Tertarik dengan Pertanian
Selama berkuasa, George III memiliki nama panggilan, "Farmer George". Itu dikarenakan dia memiliki ketertarikan dengan dunia pertanian dan kerap menjadikan hal itu sebagai hobinya.
10. Pernah Menderita Kelainan Mental
Setelah mengalami sakit serius pada 1788-1789, dan kambuh lagi pada 1801, George resmi tak melaksanakan tugas pada 1810.
Dia dianggap secara mental tidak bisa lagi berkuasa. Akhirnya, George IV melaksanakan tugas dan wewenangnya hingga George III meninggal dunia.
Beberapa sejarawan mengungkapkan, ketidakstabilan mental George III disebabkan oleh gangguan fisik keturunan yang disebut porphyria. Penyakit itu memiliki gejala nyeri dan sakit kepala hingga memiliki urin dengan warna biru.
Penyakit jiwa yang diidap George III itu menjadi inspirasi drama berjudul Madness of George III yang dimainkan oleh Alan Bennett dan diadaptasi menjadi film serta dibintangi oleh Nigel Hawthorne.
Melansir BBC, berdasarkan analisis tulisan tangan George III, peneliti Peter Garrard dan Vassiliki Rentoumi mengatakan bahwa raja Inggris tersebut memang mengidap sakit jiwa. Selama sakit, Raja George III menulis dengan kalimat yang pendek dan cenderung mengulang-ulang kata dan kalimat. Saat sakit, Raja George III juga memiliki kalimat yang kompleks, kreatif dan penuh warna.
Dari analisis bahasa, George III dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan, seperti bipolar. Selain itu, George III juga mengidap mania sehingga mengalami gangguan mental.
Baca Juga
9. Tertarik dengan Pertanian
Selama berkuasa, George III memiliki nama panggilan, "Farmer George". Itu dikarenakan dia memiliki ketertarikan dengan dunia pertanian dan kerap menjadikan hal itu sebagai hobinya.
10. Pernah Menderita Kelainan Mental
Setelah mengalami sakit serius pada 1788-1789, dan kambuh lagi pada 1801, George resmi tak melaksanakan tugas pada 1810.
Dia dianggap secara mental tidak bisa lagi berkuasa. Akhirnya, George IV melaksanakan tugas dan wewenangnya hingga George III meninggal dunia.
Beberapa sejarawan mengungkapkan, ketidakstabilan mental George III disebabkan oleh gangguan fisik keturunan yang disebut porphyria. Penyakit itu memiliki gejala nyeri dan sakit kepala hingga memiliki urin dengan warna biru.
Penyakit jiwa yang diidap George III itu menjadi inspirasi drama berjudul Madness of George III yang dimainkan oleh Alan Bennett dan diadaptasi menjadi film serta dibintangi oleh Nigel Hawthorne.
Melansir BBC, berdasarkan analisis tulisan tangan George III, peneliti Peter Garrard dan Vassiliki Rentoumi mengatakan bahwa raja Inggris tersebut memang mengidap sakit jiwa. Selama sakit, Raja George III menulis dengan kalimat yang pendek dan cenderung mengulang-ulang kata dan kalimat. Saat sakit, Raja George III juga memiliki kalimat yang kompleks, kreatif dan penuh warna.
Dari analisis bahasa, George III dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan, seperti bipolar. Selain itu, George III juga mengidap mania sehingga mengalami gangguan mental.