5 Kekejaman Mohammed bin Salman, Sisi Gelap Putra Mahkota Arab Saudi
loading...
A
A
A
Pada tahun 2017, pasukan keamanan Pada tahun 2017, pasukan keamanan Saudi menangkap beberapa ratus orang terkaya di negara itu, yang diduga sebagai upaya untuk memerangi korupsi di kalangan pejabat tinggi birokrasi Saudi.
Mereka yang ditangkap dikurung selama berminggu-minggu di hotel mewah Ritz-Carlton di Riyadh, di mana beberapa dilaporkan dianiaya secara fisik.
Sebuah laporan oleh New York Times mengatakan 17 tahanan memerlukan perawatan rumah sakit setelah penganiayaan fisik, termasuk seorang yang kemudian meninggal dalam tahanan.
Menurut para ahli, MBS menggunakan pembersihan tersebut untuk menyingkirkan orang-orang yang berpotensi menimbulkan ancaman politik bagi putra mahkota.
Menyusul tuduhan pelecehan, Human Right Watch (HRW) meminta Arab Saudi untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.
Selama periode yang sama, jumlah eksekusi mati di kerajaan pun meningkat tajam.
Arab Saudi, satu-satunya negara di dunia yang masih memenggal kepala sebagai bentuk eksekusi, berada di lima negara teratas untuk jumlah eksekusi yang dilakukan selama lebih dari satu dekade.
Menurut organisasi hak asasi manusia Reprieve dan Amnesty International, jumlah eksekusi telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. MBS dilaporkan mengawasi eksekusi rata-rata 16 orang per bulan.
Setelah 18 hari menyangkal, Arab Saudi mengakui wartawan itu dibunuh, diduga dalam perkelahian dengan pejabat Arab Saudi di dalam konsulat.
Sejak awal, otoritas Turki mengatakan Khashoggi dibunuh segera setelah memasuki misi diplomatik oleh pasukan pembunuh negara Saudi. Namun, pejabat Arab Saudi bersikeras bahwa Khashoggi meninggalkan gedung tak lama setelah dia masuk.
Mereka yang ditangkap dikurung selama berminggu-minggu di hotel mewah Ritz-Carlton di Riyadh, di mana beberapa dilaporkan dianiaya secara fisik.
Sebuah laporan oleh New York Times mengatakan 17 tahanan memerlukan perawatan rumah sakit setelah penganiayaan fisik, termasuk seorang yang kemudian meninggal dalam tahanan.
Menurut para ahli, MBS menggunakan pembersihan tersebut untuk menyingkirkan orang-orang yang berpotensi menimbulkan ancaman politik bagi putra mahkota.
Menyusul tuduhan pelecehan, Human Right Watch (HRW) meminta Arab Saudi untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.
4. Maraknya Eksekusi Hukuman Mati
Selama beberapa tahun terakhir, MBS telah melembagakan beberapa reformasi sosial di Arab Saudi, termasuk membuka bioskop pertama di negara itu dan mengizinkan diadakannya konser musik, langkah yang dipuji oleh banyak orang sebagai kemajuan menuju masyarakat yang lebih terbuka.Selama periode yang sama, jumlah eksekusi mati di kerajaan pun meningkat tajam.
Arab Saudi, satu-satunya negara di dunia yang masih memenggal kepala sebagai bentuk eksekusi, berada di lima negara teratas untuk jumlah eksekusi yang dilakukan selama lebih dari satu dekade.
Menurut organisasi hak asasi manusia Reprieve dan Amnesty International, jumlah eksekusi telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. MBS dilaporkan mengawasi eksekusi rata-rata 16 orang per bulan.
5. Pembunuhan Jamal Khashoggi
Pada 2 Oktober 2018, jurnalis Saudi dan kritikus MBS Jamal Khashoggi memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen yang menyatakan perceraiannya dengan mantan istrinya. Sejak itu, ia tidak kembali.Setelah 18 hari menyangkal, Arab Saudi mengakui wartawan itu dibunuh, diduga dalam perkelahian dengan pejabat Arab Saudi di dalam konsulat.
Sejak awal, otoritas Turki mengatakan Khashoggi dibunuh segera setelah memasuki misi diplomatik oleh pasukan pembunuh negara Saudi. Namun, pejabat Arab Saudi bersikeras bahwa Khashoggi meninggalkan gedung tak lama setelah dia masuk.