Ini Alasan Ukraina Belum Lancarkan Serangan Balik
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina membutuhkan lebih banyak waktu untuk melancarkan serangan balik yang telah diantisipasi oleh Rusia . Itu dikarenakan Ukraina masih menunggu kiriman bantuan militer yang dijanjikan oleh Barat.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Serangan yang diharapkan bisa menentukan dalam perang, menggambar ulang garis depan yang, selama berbulan-bulan, tetap tidak berubah. Ini juga akan menjadi ujian penting bagi Ukraina, yang ingin membuktikan bahwa senjata dan peralatan yang diterimanya dari Barat dapat menghasilkan keuntungan medan perang yang signifikan.
Berbicara di markas besarnya di Kiev, Zelensky menggambarkan brigade tempur, beberapa di antaranya dilatih oleh negara-negara NATO, telah siap. Meski begitu, tentara Ukraina masih membutuhkan beberapa hal, termasuk kendaraan lapis baja yang tiba secara berkelompok.
"Dengan (apa yang sudah kita miliki) kita bisa maju, dan, menurut saya, sukses," katanya dalam sebuah wawancara untuk stasiun televisi yang tergabung dalam Eurovision News, seperti BBC.
"Tapi kami akan kehilangan banyak orang. Saya pikir itu tidak bisa diterima. Jadi kami harus menunggu. Kami masih membutuhkan lebih banyak waktu," imbuhnya seperti dilansir dari kantor berita berbasis di Inggris itu, Kamis (11/5/2023).
Kapan dan di mana serangan Ukraina, yang didukung oleh senjata dan peralatan yang dipasok Barat, akan terjadi masih sebuah rahasia. Sementara itu, pasukan Rusia telah membentengi pertahanan mereka di sepanjang garis depan yang membentang sejauh 1.450 km dari wilayah timur Luhansk dan Donetsk, hingga Zaporizhzhia serta Kherson di selatan.
Dalam beberapa minggu terakhir, pihak berwenang Ukraina mencoba menurunkan harapan akan adanya terobosan, baik secara publik maupun pribadi.
Seorang pejabat senior pemerintah, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan para pemimpin negara itu memahami bahwa mereka harus berhasil tetapi serangan itu tidak boleh dilihat sebagai "peluru perak" dalam perang yang sekarang hampir memasuki bulan ke-15.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Serangan yang diharapkan bisa menentukan dalam perang, menggambar ulang garis depan yang, selama berbulan-bulan, tetap tidak berubah. Ini juga akan menjadi ujian penting bagi Ukraina, yang ingin membuktikan bahwa senjata dan peralatan yang diterimanya dari Barat dapat menghasilkan keuntungan medan perang yang signifikan.
Berbicara di markas besarnya di Kiev, Zelensky menggambarkan brigade tempur, beberapa di antaranya dilatih oleh negara-negara NATO, telah siap. Meski begitu, tentara Ukraina masih membutuhkan beberapa hal, termasuk kendaraan lapis baja yang tiba secara berkelompok.
"Dengan (apa yang sudah kita miliki) kita bisa maju, dan, menurut saya, sukses," katanya dalam sebuah wawancara untuk stasiun televisi yang tergabung dalam Eurovision News, seperti BBC.
"Tapi kami akan kehilangan banyak orang. Saya pikir itu tidak bisa diterima. Jadi kami harus menunggu. Kami masih membutuhkan lebih banyak waktu," imbuhnya seperti dilansir dari kantor berita berbasis di Inggris itu, Kamis (11/5/2023).
Kapan dan di mana serangan Ukraina, yang didukung oleh senjata dan peralatan yang dipasok Barat, akan terjadi masih sebuah rahasia. Sementara itu, pasukan Rusia telah membentengi pertahanan mereka di sepanjang garis depan yang membentang sejauh 1.450 km dari wilayah timur Luhansk dan Donetsk, hingga Zaporizhzhia serta Kherson di selatan.
Dalam beberapa minggu terakhir, pihak berwenang Ukraina mencoba menurunkan harapan akan adanya terobosan, baik secara publik maupun pribadi.
Seorang pejabat senior pemerintah, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan para pemimpin negara itu memahami bahwa mereka harus berhasil tetapi serangan itu tidak boleh dilihat sebagai "peluru perak" dalam perang yang sekarang hampir memasuki bulan ke-15.