Kekerasan Etnis di India: Desa-desa Dibakar Menjadi Abu
loading...
A
A
A
Gereja desa yang menjulang tinggi, gedung sekolah, dan bahkan pohon nangka dibakar oleh para pelaku penyerangan.
Para perampok, kata Sanatomba, mencuri ternak dan unggas warga.
“Hewan-hewan yang tidak bisa mereka ambil hidup-hidup, mereka bunuh dan diambil sebagai daging," ujarnya.
"Saya takut pada orang Meitei," tukasnya.
Sementara itu Thanglallem Kuki (32), seorang guru di sebuah sekolah swasta, menyaksikan dari puncak bukit saat desanya di Kamuching diserang dan dibakar habis, menghabiskan dua malam di hutan sebelum diselamatkan dan dibawa ke kamp tentara.
Dia mengatakan massa Meitei pergi dari rumah ke rumah, mengambil barang-barang berharga, gadget elektronik, tabung gas untuk memasak, dan bahkan kasur, memuat hasil rampasan mereka ke dalam kendaraan.
“Setelah itu mereka membakar rumah-rumah dan mereka membakar satu rumah ke rumah lainnya," ujarnya.
"Untuk pertama kalinya ketika mereka membakar rumah, mereka membiarkan beberapa rumah tidak terbakar dan mereka menyerbu masuk lagi setelah dua hari dan mereka benar-benar membakarnya," ungkapnya.
Dia mengaku tidak punya apa-apa.
"Kami melihat dan menangis dengan hati yang hancur dan kami melihat ke bawah pada rumah kami yang terbakar menjadi abu dengan ketidakberdayaan dan tanpa harapan."
Para perampok, kata Sanatomba, mencuri ternak dan unggas warga.
“Hewan-hewan yang tidak bisa mereka ambil hidup-hidup, mereka bunuh dan diambil sebagai daging," ujarnya.
"Saya takut pada orang Meitei," tukasnya.
Sementara itu Thanglallem Kuki (32), seorang guru di sebuah sekolah swasta, menyaksikan dari puncak bukit saat desanya di Kamuching diserang dan dibakar habis, menghabiskan dua malam di hutan sebelum diselamatkan dan dibawa ke kamp tentara.
Dia mengatakan massa Meitei pergi dari rumah ke rumah, mengambil barang-barang berharga, gadget elektronik, tabung gas untuk memasak, dan bahkan kasur, memuat hasil rampasan mereka ke dalam kendaraan.
“Setelah itu mereka membakar rumah-rumah dan mereka membakar satu rumah ke rumah lainnya," ujarnya.
"Untuk pertama kalinya ketika mereka membakar rumah, mereka membiarkan beberapa rumah tidak terbakar dan mereka menyerbu masuk lagi setelah dua hari dan mereka benar-benar membakarnya," ungkapnya.
Dia mengaku tidak punya apa-apa.
"Kami melihat dan menangis dengan hati yang hancur dan kami melihat ke bawah pada rumah kami yang terbakar menjadi abu dengan ketidakberdayaan dan tanpa harapan."