Mengapa Papua Nugini Tidak Masuk Benua Asia? Ini Penjelasan Geografis dan Sejarahnya

Rabu, 03 Mei 2023 - 12:45 WIB
loading...
Mengapa Papua Nugini...
Orang-orang mengikuti referendum kemerdekaan yang tidak mengikat di Komunitas Kunua, Bougainville, Papua Nugini, 29 November 2019. Foto/REUTERS
A A A
PORT MORESBY - Papua Nugini merupakan negara yang terletak di sebelah timur Indonesia. Tak hanya itu, Papua Nugini memiliki keanekaragaman geografis dan budaya yang kaya.

Secara geografis, Papua Nugini secara umum dianggap sebagai bagian dari Oseania, wilayah yang meliputi Kepulauan Pasifik dan sekitarnya.

Meskipun terletak di dekat benua Asia, Papua Nugini tidak secara resmi masuk ke dalam kategori benua tersebut.

Berikut ini penjelasan mengapa Papua Nugini tidak termasuk benua Asia, dengan mempertimbangkan faktor geografis dan sejarahnya.

1. Faktor Geografis


Salah satu faktor utama yang menjelaskan mengapa Papua Nugini tidak termasuk benua Asia adalah faktor geografisnya.

Secara geografis, Papua Nugini terletak di bagian timur pulau Papua, yang terbagi antara dua wilayah geografis utama: Benua Australia dan Oseania.

Secara keseluruhan, sebagian besar daratan Papua Nugini berada di bagian timur pulau Papua, yang secara geografis terhubung dengan benua Australia.

Wilayah ini juga memiliki keanekaragaman ekosistem dan flora serta fauna yang khas bagi benua Australia. Karena itu, Papua Nugini lebih sering dikategorikan sebagai bagian dari Oseania daripada benua Asia.

2. Faktor Sejarah


Selain faktor geografis, faktor sejarah juga memainkan peran penting dalam menentukan klasifikasi geografis suatu negara.

Sejarah kolonialisme dan pembagian politik wilayah memiliki pengaruh signifikan terhadap penentuan batas-batas geografis suatu negara.

Papua Nugini memiliki sejarah kolonialisme yang berbeda dari sebagian besar negara-negara Asia. Wilayah ini sebelumnya merupakan bagian dari Hindia Belanda dan kemudian dikelola oleh Australia sebagai wilayah perwalian PBB setelah Perang Dunia II.

Pada tahun 1975, Papua Nugini meraih kemerdekaan dari Australia. Faktor sejarah ini juga memainkan peran dalam pengkategorian negara ini sebagai bagian dari Oseania daripada benua Asia.

3. Identitas Budaya dan Politik


Selain faktor geografis dan sejarah, identitas budaya dan politik juga berkontribusi terhadap pengkategorian Papua Nugini sebagai bagian dari Oseania.

Negara ini memiliki keragaman budaya yang kaya, dengan lebih dari 800 kelompok etnis yang berbeda dan lebih dari 800 bahasa yang berbeda pula.

Identitas budaya dan politik Papua Nugini lebih terkait dengan negara-negara di Kepulauan Pasifik daripada dengan negara-negara Asia.

Papua Nugini juga menjadi anggota Forum Kepulauan Pasifik, organisasi regional yang mencakup negara-negara Kepulauan Pasifik.

Itu artinya, Papua Nugini tidak masuk ke dalam kategori benua Asia karena sejumlah faktor. Faktor geografis memainkan peran utama, dengan letak geografis Papua Nugini yang lebih dekat dengan benua Australia daripada benua Asia.

Wilayah timur pulau Papua secara geografis terhubung dengan benua Australia dan memiliki kesamaan dalam ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Selain itu, pembagian politik dan sejarah kolonialisme juga mempengaruhi penentuan batas-batas geografis suatu negara.

Papua Nugini memiliki sejarah kolonialisme yang berbeda dan pada akhirnya memperoleh kemerdekaan dari Australia.

Identitas budaya dan politik Papua Nugini juga lebih terkait dengan negara-negara di Kepulauan Pasifik daripada negara-negara Asia.

Penting untuk mengakui bahwa pengkategorian geografis suatu negara dapat memiliki beberapa interpretasi dan tergantung pada perspektif yang digunakan.

Meskipun Papua Nugini secara umum dianggap sebagai bagian dari Oseania, perbatasan geografis tidak selalu memiliki batasan yang jelas dan dapat diperdebatkan.

Klasifikasi geografis dapat bervariasi tergantung pada sumber dan konteks yang digunakan. Yang terpenting, adalah memahami warisan budaya, sejarah, dan identitas politik suatu negara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang pengkategorian geografisnya.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Spesifikasi Tupolev...
Spesifikasi Tupolev Tu-95, Pesawat Pengebom Nuklir Rusia yang Disebut Akan Dikerahkan ke Indonesia
Pakar Ungkap Mengapa...
Pakar Ungkap Mengapa Putin Inginkan Pangkalan di Indonesia, Ada Kaitannya dengan AS
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Wanita Ini Melahirkan...
Wanita Ini Melahirkan Bayi Orang Lain karena Kesalahan dalam Proses IVF
Sudah Terbang di Samudra...
Sudah Terbang di Samudra Hindia, Pesawat Ini Putar Balik ke Bandara setelah Penumpang Mencoba Buka Pintu
Siapa Emmanuel Lidden?...
Siapa Emmanuel Lidden? Penggila Sains Australia yang Dihukum 10 Tahun karena Ingin Membuat Senjata Nuklir
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
Jualan Gold Card Rp83...
Jualan Gold Card Rp83 Miliar untuk Jadi Warga AS, Trump Pede Lunasi Utang USD36 Triliun
Pengacara Hedon, Rakyat...
Pengacara Hedon, Rakyat Tekor Rp60 Miliar untuk Menyapu Rp17,7 Triliun
3 Tempat Beli Kebaya...
3 Tempat Beli Kebaya Anggun dan Memukau di Jakarta, Nomor 1 Mall Paling Ikonik
Berita Terkini
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
4 jam yang lalu
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
7 jam yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
8 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
9 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
9 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
10 jam yang lalu
Infografis
Pertemuan Putin dan...
Pertemuan Putin dan Trump Digelar Bulan Ini di Arab Saudi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved