Gagal Bantu Ukraina, Jet Siluman F-35 AS Tak Bisa Deteksi Radar Sistem Rudal S-300 Rusia

Selasa, 02 Mei 2023 - 13:48 WIB
loading...
A A A
“Kami tidak melintasi perbatasan. Kami tidak menembak apa pun atau menjatuhkan apa pun. Tapi jet selalu merasakan, mengumpulkan informasi. Dan itu melakukannya dengan sangat, sangat baik,” ujar Kolonel Craig Andrle, komandan Fighter Wing ke-388.

Kemudian, di Kaliningrad, daerah kantong Rusia yang terjepit di antara Lituania dan Polandia, F-35 dapat menemukan dan mengidentifikasi situs rudal permukaan-ke-udara (SAM) dan meneruskan informasi itu ke seluruh koalisi.

Kehadiran S-300 di Kaliningrad wajar saja, karena wilayah itu memang memiliki platform sistem pertahanan S-400. Ini adalah praktik standar militer dan Rusia untuk memiliki sistem pertahanan udara yang semakin canggih yang membentuk bagian dari pertahanan "bereselon" atau "berlapis".

Tapi kegagalan yang tidak biasa untuk mencocokkan dengan database di dalam F-35 telah mengejutkan para pilot. "Kami sedang melihat SA-20 (nama NATO untuk sistem rudal permukaan-ke-udara S-300PMU-1). Saya tahu itu SA-20. Intel mengatakan ada SA-20 di sana, tapi sekarang jet saya tidak mengidentifikasinya karena SA-20 berpotensi beroperasi dalam mode cadangan perang yang belum pernah kita lihat sebelumnya," kata Andrle.

Laporan tersebut menambahkan bahwa jet F-35 tidak selalu mengenali objek di sekitarnya karena aset seperti sistem pertahanan udara memiliki cara digital untuk menghindari pemberitahuan.

Mantan pilot MiG-25 Angkatan Udara India (IAF) Kapten Grup Johnson Chacko menjelaskan "cadangan perang" atau "frekuensi pelatihan" ini sebagai fitur penyembunyian radar AD seperti 'lebar pulsa', dll. frekuensi ini dan merencanakan Penanggulangan Elektronik (ECM),” katanya kepada EurAsian Times.

Spesialis rekayasa sistem yang berbasis di San Diego dalam komunikasi radar, sonar, dan satelit Stephen Pendergrast mengatakan mode perang dan pelatihan radar AD juga memiliki frekuensi pulse width yang berbeda atau parameter modulasi lainnya.

“Militer menggunakan Tindakan Dukungan Elektronik (ESM) yang memiliki perpustakaan parameter modulasi yang digunakan musuh mereka di masa damai untuk mengklasifikasikan emitor,” kata Pendergrast kepada EurAsian Times.

Ini berarti S-300 memiliki mode masa damai tambahan yang belum pernah dicatat AS sebelumnya. Mantan Pemimpin Skuadron J-7 Angkatan Udara Pakistan (PAF) Ali Hamza mengatakan jika F-35 tidak dapat mendeteksi S-300, maka itu berarti S-300 juga merupakan tantangan yang kompleks.

Tetapi dia juga menunjukkan bahwa kemampuan peperangan elektornik (EW) F-35 masih belum diketahui.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1319 seconds (0.1#10.140)