Gagal Bantu Ukraina, Jet Siluman F-35 AS Tak Bisa Deteksi Radar Sistem Rudal S-300 Rusia

Selasa, 02 Mei 2023 - 13:48 WIB
loading...
Gagal Bantu Ukraina,...
Jet tempur siluman F-35A AS tidak bisa mengidentifikasi radar sistem rudal S-300 Rusia dalam sebuah misi pada awal-awal perang Rusia-Ukraina. Foto/EurAsian Times
A A A
KIEV - Jet-jet tempur siluman F-35A Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) diketahui tidak bisa mendeteksi radar sistem pertahanan rudal S-300 Rusia . Misi yang awalnya untuk membantu Ukraina tersebut akhirnya gagal.

Itu terjadi ketika jet-jet tempur itu dikerahkan dalam patroli di sepanjang sayap timur Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) selama tiga bulan pertama perang Rusia-Ukraina.

Dalam misi tersebut, F-35A Amerika diam-diam mengumpulkan data intelijen elektronik (ELINT) pada radar sistem pertahanan udara Rusia.

Namun, jet tempur itu mendeteksi emisi radar S-300 yang tidak biasa, yang tidak sesuai dengan basis data radar sistem pertahanan udara yang ada—yang dikatalogkan di komputer jet tempur.



Laporan EurAsian Times pada Senin (1/5/2023), mengungkap pengalaman Fighter Wing ke-388 dan Fighter Wing ke-419 Amerika tersebut, yang diam-diam menguping emisi radar Rusia.

Tetapi mereka terkejut menemukan frekuensi masa damai yang tidak diketahui dari S-300 yang diketahui pilot sebagai sistemnya, tetapi komputer canggih di atas pesawat tidak dapat mengidentifikasinya.

Adalah umum bagi radar darat untuk tidak beroperasi dalam frekuensi aktualnya di masa damai—disebut sebagai "war reserve"—untuk mencegah musuh mengetahui kemampuan mereka.

Menurut laporan tersebut, sebanyak 12 jet tempur dan sekitar 300 penerbang telah tiba di Spangdahlem di Jerman pada 16 Februari 2022, delapan hari sebelum perang dimulai.


F-35 dalam Mode Siluman Menguping Radio


F-35 membangun gambar emisi radar yang komprehensif dari sistem pertahanan udara Rusia dengan Sistem Apertur Terdistribusi (DAS) yang sangat canggih dan membaginya dengan Angkatan Udara NATO lainnya dan kru mereka sendiri.

“(Misinya adalah untuk) menyedot data elektronik sebanyak mungkin dari rudal darat-ke-udara dan pesawat yang tersebar di Eropa Timur untuk membangun peta guna memandu operasi NATO,” tulis Air Force Times yang melaporkan misi tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1572 seconds (0.1#10.140)