Mengenal MI6, Agen Rahasia Inggris yang Turut Andil dalam Perang Dunia I dan II
loading...
A
A
A
JAKARTA - M16 merupakan Secret Intelligence Service resmi milik pemerintah Inggris yang punya tugas utama melindungi keamanan negara.
MI6 memiliki sejarah yang cukup panjang, mulai dari didirikan oleh menteri luar negeri era Ratu Elizabeth I, hingga ikut serta dalam Perang Dunia I dan II.
Melansir dari Britannica, dinas rahasia Inggris ini telah dibentuk sejak tahun 1569 oleh Sir Francis Walsingham, yang menjadi menteri luar negeri Ratu Elizabeth I.
Pada tahun 1912, dinas rahasia tersebut dikembangkan dalam rangka mengoordinasikan kegiatan intelijen sebelum pecah Perang Dunia I.
Dinas tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1930 dan 1940-an ketika dinobatkan sebagai dinas intelijen paling efektif di dunia.
Menyusul naiknya kekuasaan Adolf Hitler di Jerman, MI6 mulai melakukan operasi spionase di beberapa negara, dari Eropa, Amerika Latin, dan sebagian besar Asia.
M16 juga punya peran besar ketika Amerika Serikat (AS) ikut serta dalam Perang Dunia II. Dinas rahasia Inggris tersebut punya andil dalam melatih personel Kantor Layanan Strategis AS bersama dengan Central Intelligence Agency (CIA).
Rincian operasi dan hubungan MI6 jarang muncul di pers Inggris sampai tahun 1990-an, ketika organisasi yang sebelumnya rahasia secara terbuka menyebutkan kepalanya untuk pertama kalinya.
Kepala pertama MI6 adalah Sir Mansfield Cumming. Dia selalu menandatangani namanya sebagai 'C' dengan tinta hijau. Sejak saat itu, para pemimpin MI6 melanjutkan tradisi tersebut dan masih menandatangani dokumen dengan 'C' berwarna hijau.
Secret Intelligence Service resmi milik Inggris ini bertanggung jawab atas pengumpulan, dan analisis informasi dengan melakukan kegiatan spionase di luar wilayah negara.
Dilansir dari The Guardian, berbeda dari M15 yang bertanggungjawab atas keamanan dalam negeri, M16 akan memerangi ancaman dari luar negeri.
Lihat Juga: Siapa John Ratcliffe? Calon Direktur CIA Pilihan Trump yang Agresif terhadap China dan Iran
MI6 memiliki sejarah yang cukup panjang, mulai dari didirikan oleh menteri luar negeri era Ratu Elizabeth I, hingga ikut serta dalam Perang Dunia I dan II.
Sejarah M16
Melansir dari Britannica, dinas rahasia Inggris ini telah dibentuk sejak tahun 1569 oleh Sir Francis Walsingham, yang menjadi menteri luar negeri Ratu Elizabeth I.
Pada tahun 1912, dinas rahasia tersebut dikembangkan dalam rangka mengoordinasikan kegiatan intelijen sebelum pecah Perang Dunia I.
Dinas tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1930 dan 1940-an ketika dinobatkan sebagai dinas intelijen paling efektif di dunia.
Menyusul naiknya kekuasaan Adolf Hitler di Jerman, MI6 mulai melakukan operasi spionase di beberapa negara, dari Eropa, Amerika Latin, dan sebagian besar Asia.
M16 juga punya peran besar ketika Amerika Serikat (AS) ikut serta dalam Perang Dunia II. Dinas rahasia Inggris tersebut punya andil dalam melatih personel Kantor Layanan Strategis AS bersama dengan Central Intelligence Agency (CIA).
Rincian operasi dan hubungan MI6 jarang muncul di pers Inggris sampai tahun 1990-an, ketika organisasi yang sebelumnya rahasia secara terbuka menyebutkan kepalanya untuk pertama kalinya.
Kepala pertama MI6 adalah Sir Mansfield Cumming. Dia selalu menandatangani namanya sebagai 'C' dengan tinta hijau. Sejak saat itu, para pemimpin MI6 melanjutkan tradisi tersebut dan masih menandatangani dokumen dengan 'C' berwarna hijau.
Tugas M16
Secret Intelligence Service resmi milik Inggris ini bertanggung jawab atas pengumpulan, dan analisis informasi dengan melakukan kegiatan spionase di luar wilayah negara.
Dilansir dari The Guardian, berbeda dari M15 yang bertanggungjawab atas keamanan dalam negeri, M16 akan memerangi ancaman dari luar negeri.
Lihat Juga: Siapa John Ratcliffe? Calon Direktur CIA Pilihan Trump yang Agresif terhadap China dan Iran
(mas)