Penasihat Zelensky Ancam China Jika Tidak Dukung Ukraina

Senin, 01 Mei 2023 - 01:03 WIB
loading...
Penasihat Zelensky Ancam...
Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang paling terkemuka, Mikhail Podoliak. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang paling terkemuka, Mikhail Podoliak, menebar ancaman pada China.

Menurut dia, China harus mengikuti posisi Barat di Ukraina atau Beijing akan kehilangan posisinya di dunia dan kekuatan ekonominya akan melemah.

Namun, Beijing tidak memberikan indikasi bahwa pihaknya akan menerima nasihatnya.

“Sekarang China harus membuat pilihan,” tegas Podoliak kepada TV Rada Ukraina pada Jumat (28/4/2023).

“Entah itu bekerja dalam kerangka yang ditentukan oleh hukum internasional, dan kemudian menggantikan Rusia dalam arti sebenarnya, atau China terus menyingkir dan kemudian secara bertahap akan kehilangan pengaruhnya, termasuk pengaruh ekonomi,” papar dia.



Pernyataan Podoliak muncul dua hari setelah Zelensky dan Presiden China Xi Jinping berbicara melalui telepon, dalam percakapan pertama mereka yang diketahui sejak serangan militer Rusia dimulai Februari lalu.

Menurut pihak China, Xi menekankan bahwa "posisi inti" Beijing dalam konflik tersebut adalah "dialog dan negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar yang layak."

AS telah berulang kali meminta China mengutuk Rusia atas konflik tersebut, yang ditolak oleh Beijing.

Sebaliknya, China dan Rusia memperdalam hubungan diplomatik dan perdagangan mereka.

Pejabat dari kedua negara juga telah berulang kali mengutuk AS karena mencoba memaksakan apa yang disebutnya sebagai "tatanan internasional berbasis aturan" kepada dunia melalui kekuatan militer dan sanksi.

China dan Rusia malah menyerukan pembangunan sistem multipolar berdasarkan aturan hukum internasional dan menghormati piagam PBB.

“Saat ini ada perubahan yang belum pernah kita lihat selama 100 tahun dan kita yang mendorong perubahan ini bersama-sama,” tegas Xi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow bulan lalu.

Podoliak telah mencoba membuat jarak antara Moskow dan Beijing sebelumnya. Akhir bulan lalu dia bertanya kepada surat kabar Corriere della Sera Italia mengapa China mau “membantu Rusia, yang sedang mengalami keruntuhan peradabannya?”

“Ini akan menjadi investasi yang tidak dapat diubah, dan China terlalu pragmatis untuk membuat kesalahan seperti itu,” ujar dia.

Namun, bahkan jika China memutuskan hubungan dari Rusia, itu masih akan menghadapi Amerika Serikat yang memusuhi kepentingannya.

Daftar Strategi Pertahanan Nasional terbaru Pentagon melawan dugaan "ancaman yang ditimbulkan oleh China" sebagai prioritas nomor satu.

Tak hanya itu, Washington telah memblokir penjualan beberapa perangkat keras manufaktur semikonduktor ke China dan mengumpulkan sekutu Asia-nya untuk menutup Beijing dari sektor industri vital ini.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa dia akan menggunakan militer AS untuk mempertahankan Taiwan dari potensi invasi China.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1273 seconds (0.1#10.140)