Pengeluaran Militer Global Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
loading...
AS tetap menjadi negara dengan belanja militer terbesar di dunia. Foto/Ilustrasi
A
A
A
STOCKHOLM - Pengeluaran militer global meningkat sebesar 3,7% tahun lalu dan mencapai rekor tertinggi baru sebesar USD2,24 triliun, dengan Amerika Serikat (AS), China dan Rusia adalah tiga negara dengan belanja terbesar.
Begitu laporan yang dikeluarkan oleh Stockholm International Peace Research Institute (SPIRI) pada Senin.
“Pengeluaran militer dunia tumbuh selama delapan tahun berturut-turut pada tahun 2022 ke level tertinggi sepanjang masa sebesar USD2,240 miliar. Sejauh ini, peningkatan paling tajam dalam pengeluaran (+13 persen) terlihat di Eropa,” kata SIPRI dalam laporannya seperti dilansir dari Sputnik, Selasa (25/4/2023).
AS tetap menjadi negara dengan belanja militer terbesar di dunia dengan pengeluaran militernya mencapai USD877 miliar tahun lalu, yang merupakan 39% dari total pengeluaran militer global.
"Peningkatan pengeluaran AS sebesar 0,7 persen pada tahun 2022 akan menjadi lebih besar jika bukan karena tingkat inflasi tertinggi sejak tahun 1981," kata SIPRI.
Menurut Sipri, China adalah negara kedua dengan belanja militer terbesar di dunia pada tahun 2022, menghabiskan $292 miliar, atau 4,2% lebih banyak daripada tahun 2021.
“Pengeluaran militer Rusia tumbuh sekitar 9,2 persen pada tahun 2022, menjadi sekitar USD86,4 miliar. Ini setara dengan 4,1 persen produk domestik bruto (PDB) Rusia pada tahun 2022, naik dari 3,7 persen PDB pada tahun 2021,” kata SIPRI.
Sementara itu, pengeluaran militer Ukraina menunjukkan peningkatan tertinggi dalam satu tahun dalam pengeluaran militer suatu negara yang pernah dicatat dalam data SIPRI, mencapai USD44 miliar pada tahun 2022, yang merupakan peningkatan sebesar 640%.
"Bantuan keuangan militer AS ke Ukraina berjumlah USD19,9 miliar pada tahun 2022," kata SIPRI, menambahkan bahwa ini adalah jumlah bantuan militer terbesar yang diberikan oleh negara mana pun kepada satu penerima dalam satu tahun sejak Perang Dingin.
Bantuan tahun lalu yang dialokasikan Washington ke Kiev adalah 2,3% dari total pengeluaran militer AS.
Begitu laporan yang dikeluarkan oleh Stockholm International Peace Research Institute (SPIRI) pada Senin.
“Pengeluaran militer dunia tumbuh selama delapan tahun berturut-turut pada tahun 2022 ke level tertinggi sepanjang masa sebesar USD2,240 miliar. Sejauh ini, peningkatan paling tajam dalam pengeluaran (+13 persen) terlihat di Eropa,” kata SIPRI dalam laporannya seperti dilansir dari Sputnik, Selasa (25/4/2023).
AS tetap menjadi negara dengan belanja militer terbesar di dunia dengan pengeluaran militernya mencapai USD877 miliar tahun lalu, yang merupakan 39% dari total pengeluaran militer global.
"Peningkatan pengeluaran AS sebesar 0,7 persen pada tahun 2022 akan menjadi lebih besar jika bukan karena tingkat inflasi tertinggi sejak tahun 1981," kata SIPRI.
Menurut Sipri, China adalah negara kedua dengan belanja militer terbesar di dunia pada tahun 2022, menghabiskan $292 miliar, atau 4,2% lebih banyak daripada tahun 2021.
“Pengeluaran militer Rusia tumbuh sekitar 9,2 persen pada tahun 2022, menjadi sekitar USD86,4 miliar. Ini setara dengan 4,1 persen produk domestik bruto (PDB) Rusia pada tahun 2022, naik dari 3,7 persen PDB pada tahun 2021,” kata SIPRI.
Sementara itu, pengeluaran militer Ukraina menunjukkan peningkatan tertinggi dalam satu tahun dalam pengeluaran militer suatu negara yang pernah dicatat dalam data SIPRI, mencapai USD44 miliar pada tahun 2022, yang merupakan peningkatan sebesar 640%.
"Bantuan keuangan militer AS ke Ukraina berjumlah USD19,9 miliar pada tahun 2022," kata SIPRI, menambahkan bahwa ini adalah jumlah bantuan militer terbesar yang diberikan oleh negara mana pun kepada satu penerima dalam satu tahun sejak Perang Dingin.
Bantuan tahun lalu yang dialokasikan Washington ke Kiev adalah 2,3% dari total pengeluaran militer AS.
(ian)
Lihat Juga :
