Jurnalis Investigasi Seymour Hersh: Gedung Putih Terputus dari Intelijen

Selasa, 25 April 2023 - 02:01 WIB
loading...
Jurnalis Investigasi...
Jurnalis investigasi Amerika Serikat Seymour Hersh (kiri) tampak di layar saat diwawancarai Afshin Rattansi di Going Underground. Foto/rt
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tampaknya tidak tertarik dengan analisis rumit dari komunitas intelijen, termasuk informasi tentang sabotase Nord Stream.

Pernyataan itu diungkapkan jurnalis investigasi Amerika Serikat Seymour Hersh.

“Ada orang (di badan intelijen AS) yang melakukan analisis dan menulis studi kebijakan luar negeri yang rumit. Ini adalah permainan intelektual,” ujar dia kepada Afshin Rattansi di Going Underground, yang ditayangkan RT pada Senin (24/4/2023).

“Banyak dari mereka merasa terisolasi, karena tidak ada tanda bahwa Gedung Putih sangat tertarik dengan perkiraan intelijen nasional jangka panjang. Dan mereka tentu tidak menginginkannya,” ujar dia.

Hersh melaporkan awal tahun ini bahwa Nord Stream, yang memasok minyak dari Rusia ke Jerman, telah disabotase dalam operasi gabungan AS-Norwegia yang diperintahkan Presiden Joe Biden September lalu. Kedua negara menyangkal tuduhan itu.

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan cerita jalur pipa. Saya tidak tahu apakah itu akan keluar, karena pemerintah ini tidak akan pernah menyelidikinya, setidaknya dengan cara yang jujur,” ungkap Hersh dalam wawancara yang ditayangkan di RT.



Menggambarkan "keterputusan" yang tampak antara Gedung Putih dan komunitas intelijen AS, jurnalis veteran itu mengatakan beberapa analis profesional "tidak melihat Biden sebagai pembaca setia pekerjaan mereka."

Dia membandingkan sikap Biden dengan sikap presiden AS lainnya, Ronald Reagan, yang digambarkan sebagai "tidak banyak membaca" laporan intelijen terperinci, yang "jarang sampai ke mejanya", menurut satu laporan.

Menurut anekdot yang diingat Hersh, orang-orang di CIA menyadari Reagan tidak membaca laporan harian yang disiapkan untuknya oleh agensi tersebut.

“Colin Powell… menemukan cara untuk melakukannya. Dia akan merekamnya ke dalam video, dan kemudian menyambungkan video itu untuk ditonton Reagan,” ujar jurnalis itu.

Powell menjabat sebagai penasihat keamanan nasional dalam pemerintahan Reagan. Preferensi presiden untuk visual daripada teks dilaporkan oleh banyak sumber.

Namun, CIA telah menepis anggapan penolakan Reagan terhadap materi tertulisnya sebagai mitos.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2043 seconds (0.1#10.140)