Ini Negara yang Sudah Mengevakuasi Warganya dari Sudan

Senin, 24 April 2023 - 20:38 WIB
loading...
A A A
Sebuah sumber diplomatik, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada AFP bahwa Angkatan Bersenjata Sudan dan saingan mereka, kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), telah "memberikan jaminan keamanan" untuk mengizinkan operasi tersebut. Sumber yang sama mengatakan ada sekitar 250 warga Prancis yang tinggal di Sudan.

4. Jepang


Kementerian Pertahanan Jepang telah memulai persiapan untuk mengevakuasi warganya dari Sudan di tengah pertempuran mematikan. Hal itu diungkapkan seorang juru bicara pemerintah Jepang, Rabu (19/4/2023).

“Menteri Luar Negeri Jepang meminta Menteri Pertahanan untuk menggunakan pesawat Pasukan Bela Diri untuk evakuasi,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, seperti dikutip dari Al Arabiya.

“Pemerintah akan terus melakukan yang terbaik untuk memastikan keselamatan warga Jepang di Jepang, termasuk keselamatan dan evakuasi warga negara Jepang, bekerjasama erat dengan G7 dan negara-negara besar lainnya,” lanjut Matsuno.

Menurut Mastsuno, sekitar 60 warga negara Jepang berada di Sudan pada hari Rabu. Ia menambahkan, pemerintah dapat menghubungi mereka semua dan tidak ada dari mereka yang terluka.

5. Jerman


Misi militer Jerman untuk mengevakuasi sekitar 150 warga Jerman dari Sudan harus dihentikan pada Rabu karena pertempuran di ibu kota Khartoum, majalah berita Spiegel melaporkan mengutip sumber tanpa nama.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman menolak mengomentari laporan tersebut. Kementerian Luar Negeri tidak segera membalas permintaan komentar melalui email. Spiegel mengatakan, Angkatan Udara Luftwaffe telah mengirimkan tiga pesawat angkut A400M untuk misi tersebut pada Rabu pagi. Pesawat telah mendarat di Yunani untuk berhenti mengisi bahan bakar.

Dilaporkan pula, tembakan senjata berat menghancurkan gencatan senjata 24 jam di Sudan pada hari Selasa. Pertempuran antara tentara dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF) telah menewaskan sedikitnya 185 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang, kata utusan PBB Volker Perthes.
(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1291 seconds (0.1#10.140)