Kapal Mata-mata Rusia Disebut Rencanakan Aksi Sabotase di Laut Utara
loading...
A
A
A
Rusia membantah tuduhan dalam laporan tersebut, dengan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkannya sebagai laporan tidak berdasar ketika dimintai komentar oleh CNN.
“Kami melihatnya dengan sangat jelas sekarang. Rusia mengatakan kerja sama dengan Barat sudah berakhir, sekarang konfrontasi,” kata Kepala Badan Intelijen Norwegia, Nils Andreas Stensønes, kepada NRK menanggapi laporan tersebut.
Badan Intelijen Norwegia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari CNN.
Penyelidikan dilakukan setelah pejabat intelijen Belanda memperingatkan Rusia telah mencoba mendapatkan intelijen untuk mempersiapkan potensi sabotase infrastruktur kritis di wilayah mereka di Laut Utara.
“Kami melihat beberapa bulan yang lalu bahwa kapal Rusia, sebuah kapal Rusia, ingin memasuki kawasan di mana taman kincir angin Belanda di Laut Utara berada dengan maksud untuk melihat bagaimana struktur komando dan kendali dari ladang kincir angin ini, bagaimana pengoperasiannya,” kata Jan Swillens, kepala Badan Intelijen dan Keamanan Militer Belanda (MIVD), kepada wartawan.
Peneliti Akademi Angkatan Laut Kerajaan Norwegia Stale Ulriksen, yang telah membantu penyelidikan, mengatakan kepada NRK bahwa dia yakin ada lebih dari 50 kapal mata-mata Rusia di perairan Nordik.
“Kita berbicara tentang sistem yang sangat besar. Armada yang cukup besar. Secara keseluruhan, kita berbicara tentang beberapa ratus,” katanya.
Ketegangan diplomatik antara Moskow dan Helsinki telah meningkat setelah aksesi Finlandia ke NATO. Negara itu membatalkan posisi netralitasnya yang lama untuk menjadi anggota NATO karena dukungan domestik untuk bergabung dengan aliansi melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Aksesi tersebut menandai perubahan besar dalam lanskap keamanan di timur laut Eropa, menambahkan sekitar 1.300 kilometer ke perbatasan aliansi dengan Rusia.
“Kami melihatnya dengan sangat jelas sekarang. Rusia mengatakan kerja sama dengan Barat sudah berakhir, sekarang konfrontasi,” kata Kepala Badan Intelijen Norwegia, Nils Andreas Stensønes, kepada NRK menanggapi laporan tersebut.
Badan Intelijen Norwegia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari CNN.
Penyelidikan dilakukan setelah pejabat intelijen Belanda memperingatkan Rusia telah mencoba mendapatkan intelijen untuk mempersiapkan potensi sabotase infrastruktur kritis di wilayah mereka di Laut Utara.
“Kami melihat beberapa bulan yang lalu bahwa kapal Rusia, sebuah kapal Rusia, ingin memasuki kawasan di mana taman kincir angin Belanda di Laut Utara berada dengan maksud untuk melihat bagaimana struktur komando dan kendali dari ladang kincir angin ini, bagaimana pengoperasiannya,” kata Jan Swillens, kepala Badan Intelijen dan Keamanan Militer Belanda (MIVD), kepada wartawan.
Peneliti Akademi Angkatan Laut Kerajaan Norwegia Stale Ulriksen, yang telah membantu penyelidikan, mengatakan kepada NRK bahwa dia yakin ada lebih dari 50 kapal mata-mata Rusia di perairan Nordik.
“Kita berbicara tentang sistem yang sangat besar. Armada yang cukup besar. Secara keseluruhan, kita berbicara tentang beberapa ratus,” katanya.
Ketegangan diplomatik antara Moskow dan Helsinki telah meningkat setelah aksesi Finlandia ke NATO. Negara itu membatalkan posisi netralitasnya yang lama untuk menjadi anggota NATO karena dukungan domestik untuk bergabung dengan aliansi melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Aksesi tersebut menandai perubahan besar dalam lanskap keamanan di timur laut Eropa, menambahkan sekitar 1.300 kilometer ke perbatasan aliansi dengan Rusia.