Tak Berpartai, Kanye West Umumkan Pencalonan sebagai Presiden AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Meski belum jelas kendaraan politiknya, rapper terkenal Kanye West , 43, serius mengumumkan pencalonannya sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada Minggu (19/7/2020). Namun, penyampaian niat sebagai orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu dilakukan dengan cara tak biasa.
Saat mengumumkannya di Charleston, South Carolina, suami dari Kim Kardashian itu menyampaikannya dengan cara seperti sambutan “pesta ulang tahun”. Tidak ada mikrofon dan pengeras suara lainnya. West meminta kepada hadirin yang hadir dan terdaftar sebelumnya untuk diam agar bisa mendengarkan pernyataan yang dilontarkannya.
Berbeda dari kandidat calon presiden capres AS lainnya, West berupaya mengubah budaya di negaranya. Dia dengan tegas menentang keras aborsi dan pornografi. Dia bahkan menguraikan air mata saat memaparkan kondisi dirinya. (Baca: Kanye West Bakal impin AS seperti Black Panther di Wakanda)
West yang saat itu mengenakan rompi pelindung keamanan diketahui sebagai seorang mantan pendukung Presiden Donald Trump. Kendati saat itu pernyataan West menggambarkan ungkapan keprihatinannya, namun ada juga yang menuding apa yang disampaikannya merupakan cara mencari perhatian untuk menjual album dan merchandise.
Selama sejam berpidato, West menolak keras praktik aborsi dan berharap dapat memberangus industri pornografi. Sejumlah pendukungnya juga mengemukakan pendapat serupa sehingga mereka berharap West dapat membawa AS menuju negara yang lebih baik, terutama secara moril.
“Abolitionist Harriet Tubman sebenarnya tidak pernah membebaskan budak. Dia hanya membuat budak-budaknya bekerja untuk orang kulit putih lainnya,” ujar West saat berdiskusi tentang ketidaksetaraan ekonomi, dikutip Reuters.
Diketahui, Tubman merupakan salah seorang tokoh paling dihormati pada abad ke-19 di AS. Sebagai orang keturunan Afrika yang pernah diperbudak di AS, dia melawan keras praktik itu dan membantu menyelamatkan budak lainnya ke kawasan utara sebelum bergabung dengan Union selama Perang Sipil. Dia lalu mendukung praktik aborsi. (Baca juga: Kassus Covid-19 Masih Tinggi, Masa Darurat di Malut Akan Berakhir)
Meski niatnya maju sebagai calon presiden sudah beberapa kali disampaikan sebelumnya, sejauh ini masyarakat AS masih belum tahu seberapa besar ambisi West menjadi presiden. Sebab, West telah ketinggalan beberapa gerbong kampanye dan pemilu sela di negara bagian. Karena itu, tak heran jika West dinilai menggunakan kampanye ini untuk menyampaikan pesan moral.
“Kebebasan tidak berasal dari pemilihan umum (pemilu). Kebebasan itu datang dari diri kalian sendiri dengan tidak membuka konten pornografi dan tidak melakukan aborsi,” tegas West yang tampil dengan gaya rambut bertuliskan 2020 di bagian belakang kepalanya.
West mengatakan tidak mengharamkan aborsi, tapi dia cenderung menghargai mereka yang sukarela dan dengan tulus melahirkan anak ke dunia. Jika terpilih menjadi presiden, dia berjanji akan memberikan kompensasi hingga USD1 juta kepada perempuan yang melahirkan.
West juga mengutip ayat dari Alkitab dan ajaran Kristiani beberapa kali sebelum kesedihannya pecah menjadi air mata saat bercerita tentang dirinya yang hampir diaborsi orang tuanya. “Aborsi dilegalkan untuk apa?” tanya West dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal YouTube itu dan stasiun televisi lokal.
“Ibu saya telah menyelamatkan saya. Ayah saya ingin agar ibu saya melakukan aborsi. Tapi, ibu menolak. Jika ibu tidak teguh, tidak akan ada Kanye West di dunia ini karena ayahnya terlalu sibuk memikirkan untuk menyingkirkan saya,” lanjutnya. (Baca juga: Bisnis Outlet Tak Laku, Pengusaha Pakaian Genjot Pasar Online)
Selain membahas aborsi dan pornografi, West juga membahas rasisme, pengemis, kepercayaan kepada Tuhan, dan kekuatan korporasi. “Di mata Tuhan, kita semua sama. Terkadang, manusia dikendalikan setan dan terkadang pula manusia dikendalikan lingkungan. Tapi, di dunia ini tidak ada yang buruk, melainkan hanya tersesat,” katanya.
Untuk dapat maju sebagai kandidat calon presiden, West harus mampu mengumpulkan 10.000 tanda tangan penduduk sampai Senin (20/7) waktu setempat. Dia telah mengumumkan daftar lokasi di Charlseton yang dapat dikunjungi warga untuk menyerahkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan.
Pakar kajian Afrika-Amerika Profesor Jason Nichols dari Universitas Maryland mengaku khawatir kalau pernyataan West cenderung bersifat “episode mania”. Dia menyebut istilah itu ditujukan kepada mereka yang memiliki halusinasi dan delusi terhadap sesuatu.
“West pernah mengaku di masa lalunya dia harus berjuang melawan kesehatan mentalnya dan dia tidak berobat,” kata Nichols, kepada BBC. “Dia (West) juga tidak memiliki ketersambungan dengan apa yang dikatakan masa lalu. Saya yakin dia berada di tempat yang buruk saat ini,” paparnya.
Nichols justru kecewa dengan West yang seharusnya mendukung kandidat lain. “Saya tertarik dengan apa yang akan terjadi ke depannya,” katanya. (Lihat videonya: Diduga untuk Ilmu Hitam, 2 Jenazah di TPU Karang Bahagia Bekasi Dicuri)
Sebelumnya West ingin membuktikan bahwa selebritas juga bisa menghuni Gedung Putih. Awalnya dia mengumumkan niatnya maju menjadi capres melalui Twitter pada awal Juli lalu. Dia ingin mengikuti jejak Ronald Reagen yang pernah menjadi aktor dan Donald Trump yang dikenal selebritas dengan memandu program acara televisi. Hanya, belum jelas kendaraan politik yang akan digunakan West apakah akan menjadi calon presiden dari independen atau jalur partai politik.
Bukan kali ini West menyatakan keinginannya menjadi capres. Tahun lalu West pun mengungkapkan keinginannya menjadi presiden pada 2024 pada Fast Company's Innovation Festival. Dia mempertimbangkan akan menggunakan nama resminya, Christian Genius Billionaire Kanye West. (Muh Shamil)
Saat mengumumkannya di Charleston, South Carolina, suami dari Kim Kardashian itu menyampaikannya dengan cara seperti sambutan “pesta ulang tahun”. Tidak ada mikrofon dan pengeras suara lainnya. West meminta kepada hadirin yang hadir dan terdaftar sebelumnya untuk diam agar bisa mendengarkan pernyataan yang dilontarkannya.
Berbeda dari kandidat calon presiden capres AS lainnya, West berupaya mengubah budaya di negaranya. Dia dengan tegas menentang keras aborsi dan pornografi. Dia bahkan menguraikan air mata saat memaparkan kondisi dirinya. (Baca: Kanye West Bakal impin AS seperti Black Panther di Wakanda)
West yang saat itu mengenakan rompi pelindung keamanan diketahui sebagai seorang mantan pendukung Presiden Donald Trump. Kendati saat itu pernyataan West menggambarkan ungkapan keprihatinannya, namun ada juga yang menuding apa yang disampaikannya merupakan cara mencari perhatian untuk menjual album dan merchandise.
Selama sejam berpidato, West menolak keras praktik aborsi dan berharap dapat memberangus industri pornografi. Sejumlah pendukungnya juga mengemukakan pendapat serupa sehingga mereka berharap West dapat membawa AS menuju negara yang lebih baik, terutama secara moril.
“Abolitionist Harriet Tubman sebenarnya tidak pernah membebaskan budak. Dia hanya membuat budak-budaknya bekerja untuk orang kulit putih lainnya,” ujar West saat berdiskusi tentang ketidaksetaraan ekonomi, dikutip Reuters.
Diketahui, Tubman merupakan salah seorang tokoh paling dihormati pada abad ke-19 di AS. Sebagai orang keturunan Afrika yang pernah diperbudak di AS, dia melawan keras praktik itu dan membantu menyelamatkan budak lainnya ke kawasan utara sebelum bergabung dengan Union selama Perang Sipil. Dia lalu mendukung praktik aborsi. (Baca juga: Kassus Covid-19 Masih Tinggi, Masa Darurat di Malut Akan Berakhir)
Meski niatnya maju sebagai calon presiden sudah beberapa kali disampaikan sebelumnya, sejauh ini masyarakat AS masih belum tahu seberapa besar ambisi West menjadi presiden. Sebab, West telah ketinggalan beberapa gerbong kampanye dan pemilu sela di negara bagian. Karena itu, tak heran jika West dinilai menggunakan kampanye ini untuk menyampaikan pesan moral.
“Kebebasan tidak berasal dari pemilihan umum (pemilu). Kebebasan itu datang dari diri kalian sendiri dengan tidak membuka konten pornografi dan tidak melakukan aborsi,” tegas West yang tampil dengan gaya rambut bertuliskan 2020 di bagian belakang kepalanya.
West mengatakan tidak mengharamkan aborsi, tapi dia cenderung menghargai mereka yang sukarela dan dengan tulus melahirkan anak ke dunia. Jika terpilih menjadi presiden, dia berjanji akan memberikan kompensasi hingga USD1 juta kepada perempuan yang melahirkan.
West juga mengutip ayat dari Alkitab dan ajaran Kristiani beberapa kali sebelum kesedihannya pecah menjadi air mata saat bercerita tentang dirinya yang hampir diaborsi orang tuanya. “Aborsi dilegalkan untuk apa?” tanya West dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal YouTube itu dan stasiun televisi lokal.
“Ibu saya telah menyelamatkan saya. Ayah saya ingin agar ibu saya melakukan aborsi. Tapi, ibu menolak. Jika ibu tidak teguh, tidak akan ada Kanye West di dunia ini karena ayahnya terlalu sibuk memikirkan untuk menyingkirkan saya,” lanjutnya. (Baca juga: Bisnis Outlet Tak Laku, Pengusaha Pakaian Genjot Pasar Online)
Selain membahas aborsi dan pornografi, West juga membahas rasisme, pengemis, kepercayaan kepada Tuhan, dan kekuatan korporasi. “Di mata Tuhan, kita semua sama. Terkadang, manusia dikendalikan setan dan terkadang pula manusia dikendalikan lingkungan. Tapi, di dunia ini tidak ada yang buruk, melainkan hanya tersesat,” katanya.
Untuk dapat maju sebagai kandidat calon presiden, West harus mampu mengumpulkan 10.000 tanda tangan penduduk sampai Senin (20/7) waktu setempat. Dia telah mengumumkan daftar lokasi di Charlseton yang dapat dikunjungi warga untuk menyerahkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan.
Pakar kajian Afrika-Amerika Profesor Jason Nichols dari Universitas Maryland mengaku khawatir kalau pernyataan West cenderung bersifat “episode mania”. Dia menyebut istilah itu ditujukan kepada mereka yang memiliki halusinasi dan delusi terhadap sesuatu.
“West pernah mengaku di masa lalunya dia harus berjuang melawan kesehatan mentalnya dan dia tidak berobat,” kata Nichols, kepada BBC. “Dia (West) juga tidak memiliki ketersambungan dengan apa yang dikatakan masa lalu. Saya yakin dia berada di tempat yang buruk saat ini,” paparnya.
Nichols justru kecewa dengan West yang seharusnya mendukung kandidat lain. “Saya tertarik dengan apa yang akan terjadi ke depannya,” katanya. (Lihat videonya: Diduga untuk Ilmu Hitam, 2 Jenazah di TPU Karang Bahagia Bekasi Dicuri)
Sebelumnya West ingin membuktikan bahwa selebritas juga bisa menghuni Gedung Putih. Awalnya dia mengumumkan niatnya maju menjadi capres melalui Twitter pada awal Juli lalu. Dia ingin mengikuti jejak Ronald Reagen yang pernah menjadi aktor dan Donald Trump yang dikenal selebritas dengan memandu program acara televisi. Hanya, belum jelas kendaraan politik yang akan digunakan West apakah akan menjadi calon presiden dari independen atau jalur partai politik.
Bukan kali ini West menyatakan keinginannya menjadi capres. Tahun lalu West pun mengungkapkan keinginannya menjadi presiden pada 2024 pada Fast Company's Innovation Festival. Dia mempertimbangkan akan menggunakan nama resminya, Christian Genius Billionaire Kanye West. (Muh Shamil)
(ysw)