Negara-negara Asia dan Timur Tengah yang Ingin Gabung BRICS
loading...
A
A
A
RIYADH - BRICS merupakan forum bisnis internasional yang menaungi negara Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Organisasi ini dibentuk sejak 2006 dengan nama awal BRIC, sebelum Afrika Selatan bergabung pada September 2010.
Terbentuknya organisasi tersebut diawali dari pertemuan para menteri luar negeri (menlu) yang didasari oleh perkembangan ekonomi negaranya yang pesat, namun khawatir kepada dampak global yang akan dirasakan.
Saat ini, BRICS dianggap memainkan peranan penting dalam perkembangan dan kestabilan ekonomi global, dengan menguasai 17% pasar global dan menyumbang sepertiga PDB dunia.
Selain itu, negara anggota BRICS dianggap sebagai raksasa ekonomi dunia saat ini.
Tak heran jika hal tersebut membuat sejumlah negara tertarik untuk bergabung menjadi anggota BRICS, termasuk negara dari Asia. Berikut daftar negara di Asia yang tertarik untuk gabung dengan BRICS.
Indonesia sudah menaruh perhatian khusus pada BRICS sejak KTT ke-12 BRICS yang digelar secara virtual pada 17 November 2020.
Indonesia berharap menjadi salah satu anggota BRICS karena mekanisme yang dimiliki BRICS dipandang sebagai teladan pelaksanaan kerja sama multilateral di bidang ekonomi.
Keinginan Indonesia bergabung dalam BRICS tidak hanya untuk menyelesaikan kesulitan ekonomi dan sosial masa kini, namun juga demi perkembangan lebih pesat pada masa depan.
Diketahui, Arab Saudi sudah mengirimkan pengajuan resmi untuk dapat bergabung menjadi bagian dari BRICS.
Jika disetujui untuk bergabung bersama BRICS, tentu akan memberikan Arab Saudi peluang baru untuk investasi dan perdagangan, yang akan membantu mendiversifikasi ekonominya dan mengurangi ketergantungannya pada ekspor minyak.
Tak hanya itu, masuknya Arab Saudi ke BRICS juga akan memberikan pengaruh ekonomi dan politik yang signifikan untuk organisasi tersebut.
Masuknya Arab Saudi ke BRICS akan menjadikannya mitra yang dapat diandalkan di sektor energi dan akan membantu mendorong stabilitas di pasar minyak global.
Tak hanya Arab Saudi, Iran juga sudah mengirimkan pengajuan untuk bergabung menjadi bagian dari BRICS. Dengan bergabungnya Iran, tentu akan memberikan manfaat yang baik bagi kedua pihak.
Iran menjadi negara yang memiliki memiliki seperempat cadangan minyak Timur Tengah dan cadangan gas global terbesar kedua.
Hal tersebut tentu saja akan menguntungkan bagi BRICS dan negara anggotanya, Iran pun juga bisa mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi dan diplomatik jika bergabung menjadi bagian BRICS.
Lihat Juga: Orientalis Zionis: Erdogan Berambisi Kembalikan Kejayaan Kekaisaran Ottoman yang Benci Israel
Organisasi ini dibentuk sejak 2006 dengan nama awal BRIC, sebelum Afrika Selatan bergabung pada September 2010.
Terbentuknya organisasi tersebut diawali dari pertemuan para menteri luar negeri (menlu) yang didasari oleh perkembangan ekonomi negaranya yang pesat, namun khawatir kepada dampak global yang akan dirasakan.
Saat ini, BRICS dianggap memainkan peranan penting dalam perkembangan dan kestabilan ekonomi global, dengan menguasai 17% pasar global dan menyumbang sepertiga PDB dunia.
Selain itu, negara anggota BRICS dianggap sebagai raksasa ekonomi dunia saat ini.
Tak heran jika hal tersebut membuat sejumlah negara tertarik untuk bergabung menjadi anggota BRICS, termasuk negara dari Asia. Berikut daftar negara di Asia yang tertarik untuk gabung dengan BRICS.
1. Indonesia
Indonesia sudah menaruh perhatian khusus pada BRICS sejak KTT ke-12 BRICS yang digelar secara virtual pada 17 November 2020.
Indonesia berharap menjadi salah satu anggota BRICS karena mekanisme yang dimiliki BRICS dipandang sebagai teladan pelaksanaan kerja sama multilateral di bidang ekonomi.
Keinginan Indonesia bergabung dalam BRICS tidak hanya untuk menyelesaikan kesulitan ekonomi dan sosial masa kini, namun juga demi perkembangan lebih pesat pada masa depan.
2. Arab Saudi
Diketahui, Arab Saudi sudah mengirimkan pengajuan resmi untuk dapat bergabung menjadi bagian dari BRICS.
Jika disetujui untuk bergabung bersama BRICS, tentu akan memberikan Arab Saudi peluang baru untuk investasi dan perdagangan, yang akan membantu mendiversifikasi ekonominya dan mengurangi ketergantungannya pada ekspor minyak.
Tak hanya itu, masuknya Arab Saudi ke BRICS juga akan memberikan pengaruh ekonomi dan politik yang signifikan untuk organisasi tersebut.
Masuknya Arab Saudi ke BRICS akan menjadikannya mitra yang dapat diandalkan di sektor energi dan akan membantu mendorong stabilitas di pasar minyak global.
3. Iran
Tak hanya Arab Saudi, Iran juga sudah mengirimkan pengajuan untuk bergabung menjadi bagian dari BRICS. Dengan bergabungnya Iran, tentu akan memberikan manfaat yang baik bagi kedua pihak.
Iran menjadi negara yang memiliki memiliki seperempat cadangan minyak Timur Tengah dan cadangan gas global terbesar kedua.
Hal tersebut tentu saja akan menguntungkan bagi BRICS dan negara anggotanya, Iran pun juga bisa mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi dan diplomatik jika bergabung menjadi bagian BRICS.
Lihat Juga: Orientalis Zionis: Erdogan Berambisi Kembalikan Kejayaan Kekaisaran Ottoman yang Benci Israel
(sya)