Korea Utara Akui Luncurkan Rudal Antarbenua Bahan Bakar Padat Baru Hwasong-18
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengakui menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat Hwasong-18 pada Kamis (13/4/2023).
Aksi itu dianggap prestasi bagi Korut tapi menuai kecaman luas di wilayah tersebut.
Media pemerintah melaporkan pada Jumat bahwa peluncuran tersebut diawasi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Dia menggarisbawahi uji coba rudal tersebut akan secara efektif memajukan postur serangan balik negara tersebut.
Foto-foto peluncuran tersebut telah muncul, dan juga tampaknya menunjukkan keterlibatan putri muda Kim, yang terlihat pada uji coba rudal sebelumnya tahun ini.
Korea Utara meluncurkan rudal balistik menuju Laut Jepang yang terbang sekitar 1.000 kilometer (621 mil) dan mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang pada Kamis.
Peluncuran tersebut mendorong otoritas Jepang mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk pulau paling utara Jepang Hokkaido, yang dilaporkan menyebabkan penangguhan sementara kereta api berkecepatan tinggi dan transportasi jalan di utara negara itu.
Terlepas dari perintah evakuasi singkat yang dikeluarkan pada Kamis oleh pemerintah Jepang, laporan peluncuran pada Jumat menggarisbawahi bahwa tes tersebut tidak memiliki "dampak negatif" pada keselamatan negara-negara tetangga.
Korut merinci tahap pertama rudal jatuh di laut hanya 10 kilometer dari Semenanjung Hodo, dengan tahap kedua jatuh ke air sekitar 335 kilometer timur Provinsi Hamgyong Utara.
Jepang mengajukan protes terhadap Korea Utara melalui kedutaannya di Beijing, mencatat tindakan tersebut merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan global, menurut Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno.
Peluncuran itu terjadi di tengah terhentinya komunikasi lintas batas antara kedua Korea. Sejak Jumat pagi, Korut telah berhenti menanggapi panggilan reguler dari Korsel melalui saluran komunikasi antar-Korea, termasuk jalur militer dan kementerian unifikasi.
Penembakan rudal Korea Utara pada Kamis menandai peluncuran kesembilan tahun ini. Tahun lalu, Pyongyang meluncurkan 37 rudal balistik.
Aksi itu dianggap prestasi bagi Korut tapi menuai kecaman luas di wilayah tersebut.
Media pemerintah melaporkan pada Jumat bahwa peluncuran tersebut diawasi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Dia menggarisbawahi uji coba rudal tersebut akan secara efektif memajukan postur serangan balik negara tersebut.
Foto-foto peluncuran tersebut telah muncul, dan juga tampaknya menunjukkan keterlibatan putri muda Kim, yang terlihat pada uji coba rudal sebelumnya tahun ini.
Korea Utara meluncurkan rudal balistik menuju Laut Jepang yang terbang sekitar 1.000 kilometer (621 mil) dan mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang pada Kamis.
Peluncuran tersebut mendorong otoritas Jepang mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk pulau paling utara Jepang Hokkaido, yang dilaporkan menyebabkan penangguhan sementara kereta api berkecepatan tinggi dan transportasi jalan di utara negara itu.
Terlepas dari perintah evakuasi singkat yang dikeluarkan pada Kamis oleh pemerintah Jepang, laporan peluncuran pada Jumat menggarisbawahi bahwa tes tersebut tidak memiliki "dampak negatif" pada keselamatan negara-negara tetangga.
Korut merinci tahap pertama rudal jatuh di laut hanya 10 kilometer dari Semenanjung Hodo, dengan tahap kedua jatuh ke air sekitar 335 kilometer timur Provinsi Hamgyong Utara.
Jepang mengajukan protes terhadap Korea Utara melalui kedutaannya di Beijing, mencatat tindakan tersebut merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan global, menurut Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno.
Peluncuran itu terjadi di tengah terhentinya komunikasi lintas batas antara kedua Korea. Sejak Jumat pagi, Korut telah berhenti menanggapi panggilan reguler dari Korsel melalui saluran komunikasi antar-Korea, termasuk jalur militer dan kementerian unifikasi.
Penembakan rudal Korea Utara pada Kamis menandai peluncuran kesembilan tahun ini. Tahun lalu, Pyongyang meluncurkan 37 rudal balistik.
(sya)