Serangan Udara Militer Myanmar Dilaporkan Tewaskan 53 Orang

Selasa, 11 April 2023 - 19:21 WIB
loading...
A A A
Pa Zi Gyi dipenuhi oleh orang-orang dari komunitas terdekat yang menghadiri upacara untuk menandai pembukaan kantor Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) yang baru.

PDF adalah sukarelawan milisi anti-kudeta yang melakukan kampanye bersenjata melawan militer di berbagai bagian Myanmar.

Ribuan orang tewas dalam perang saudara, dengan tambahan 1,4 juta orang mengungsi. Menurut PBB, hampir sepertiga penduduk negara itu juga membutuhkan bantuan kemanusiaan.



Pemerintah militer semakin mengandalkan pesawat Rusia dan China untuk mengebom desa-desa yang dikuasai oposisi, karena pasukan daratnya kesulitan bergerak di jalan-jalan di mana mereka sering disergap atau terkena ranjau dan alat peledak improvisasi (IED). Serangan udara dapat menimbulkan korban yang jauh lebih tinggi di antara non-kombatan.

Menurut analisis data BBC dari kelompok pemantau konflik Acled (Proyek Lokasi Konflik Bersenjata dan Data Peristiwa) setidaknya ada 600 serangan udara oleh militer antara Februari 2021 dan Januari 2023.

Pemerintah Persatuan Nasional yang diasingkan, yang dibentuk setelah kudeta, mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan 155 warga sipil antara Oktober 2021 dan September 2022.

Pada bulan Oktober, setidaknya 50 orang tewas setelah jet angkatan udara menjatuhkan tiga bom pada konser yang diselenggarakan oleh kelompok pemberontak etnis di negara bagian Kachin. Pada bulan sebelumnya, serangan udara di sebuah sekolah di desa Let Yet Kone di Myanmar tengah menewaskan sedikitnya lima anak dan melukai beberapa lainnya.

Jika korban tewas di Pa Zi Gyi dikonfirmasi, itu akan menjadi salah satu insiden paling mematikan sejauh ini dalam perang saudara.

Bulan lalu, Jenderal Min Aung Hlaing, kepala pemerintahan militer, mengatakan rezim itu akan menangani secara tegas apa yang disebutnya sebagai "aksi teror" oleh kelompok perlawanan bersenjata.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1700 seconds (0.1#10.140)