Perkuat Serangan Balasan Terhadap Rusia, Ukraina Latih 40.000 Pasukan 'Brigade Badai'
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina sedang melatih delapan unit militer baru yang disebut 'Brigade Badai' yang terdiri dari 40.000 tentara. Mereka akan menjadi bagian dari serangan balasan yang direncanakan terhadap Rusia dalam waktu dekat. Demikian laporan terbaru Reuters.
Saat Rusia melanjutkan serangannya di Ukraina timur, Kiev telah memperkuat kampanye perekrutannya untuk menarik sukarelawan baru.
"Saya ingin perang berakhir secepat mungkin, dan saya berharap brigade penyerang akan mewujudkannya jauh lebih cepat," kata Aleks, seorang penerjemah yang tidak memiliki pengalaman militer sebelumnya, kepada Reuters di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina seperti dikutip dari Insider, Minggu (9/4/2023).
Aleks tidak memberikan nama belakangnya untuk alasan keamanan.
Dmytro, rekrutan lain yang sebelumnya bekerja di kantor penukaran mata uang, berkata: "Saya ingin bergabung lebih banyak lagi karena saya ingin balas dendam, sekeras kedengarannya di abad ke-21. Kita harus membalas dendam untuk semua orang kita, untuk pembunuh anak-anak."
Kampanye perekrutan untuk brigade baru, dirancang oleh Kementerian Dalam Negeri Ukraina daripada tentara, dimulai pada bulan Februari, menurut outlet berita itu.
Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko kepada Reuters menerangkan bahwa unit-unit militer baru akan berperang dengan tentara Ukraina, tetapi akan memakan waktu hingga empat bulan untuk melatih mereka yang tidak memiliki pengalaman militer sebelumnya.
Sementara untuk mantan polisi atau tentara bisa dilatih dalam dua bulan.
"2,5% dari brigade terdiri dari pejuang wanita," tambahnya.
Saat Rusia melanjutkan serangannya di Ukraina timur, Kiev telah memperkuat kampanye perekrutannya untuk menarik sukarelawan baru.
"Saya ingin perang berakhir secepat mungkin, dan saya berharap brigade penyerang akan mewujudkannya jauh lebih cepat," kata Aleks, seorang penerjemah yang tidak memiliki pengalaman militer sebelumnya, kepada Reuters di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina seperti dikutip dari Insider, Minggu (9/4/2023).
Aleks tidak memberikan nama belakangnya untuk alasan keamanan.
Dmytro, rekrutan lain yang sebelumnya bekerja di kantor penukaran mata uang, berkata: "Saya ingin bergabung lebih banyak lagi karena saya ingin balas dendam, sekeras kedengarannya di abad ke-21. Kita harus membalas dendam untuk semua orang kita, untuk pembunuh anak-anak."
Kampanye perekrutan untuk brigade baru, dirancang oleh Kementerian Dalam Negeri Ukraina daripada tentara, dimulai pada bulan Februari, menurut outlet berita itu.
Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko kepada Reuters menerangkan bahwa unit-unit militer baru akan berperang dengan tentara Ukraina, tetapi akan memakan waktu hingga empat bulan untuk melatih mereka yang tidak memiliki pengalaman militer sebelumnya.
Sementara untuk mantan polisi atau tentara bisa dilatih dalam dua bulan.
"2,5% dari brigade terdiri dari pejuang wanita," tambahnya.