Ulang Tahun, Biksu Ini Lempar Uang Rp67 Juta dari Langit untuk Banyak Orang

BANGKOK - Seorang biksu Buddha Thailand naik ke udara menggunakan derek dan melemparkan uang tunai 150.000 baht (lebih dari Rp65 juta) kepada peserta pesta ulang tahunnya di sebuah kuil di provinsi Surin, timur laut Thailand.

Pesta ulang tahun yang tidak biasa ini berlangsung pada Selasa lalu, sebagaimana dilansir Thaiger, Kamis (6/4/2023).

Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-46 dan tahun ke-24 dalam kebhikkhuan, Phra Khru Phot Suwannarat—alias Luang Phor Kaen—menyewa sebuah derek untuk mengangkatnya ke langit di dalam apa yang tampak seperti ring tinju yang terbungkus tirai.

Biksu itu terbang melintasi langit seperti Aladdin, melemparkan uang tunai 150.000 baht dan barang lainnya ke kerumunan umat Buddha yang menghadiri pesta ulang tahunnya di Kuil Wat Suwannarat Phothiyaram di distrik Lamduan.

Meskipun banyak Buddhisme Thailand modern yang berpusat pada jasa dan uang, biksu sebenarnya dilarang menerima atau memiliki uang.

Biksu Thailand tidak diperbolehkan mengumpulkan kekayaan pribadi karena dianggap sebagai penghalang jalan menuju nirwana dalam tradisi Theravada.



Tetapi kebanyakan biksu tidak mengikuti aturan tersebut, menurut sebuah survei oleh Pusat Studi Buddhisme Universitas Chulalongkorn, di mana kebanyakan biksu mengatakan mereka mengumpulkan uang dan beberapa mengatakan mereka menggunakan kartu debit dan kredit.

Luang Phor Kaen memperoleh kekayaan dan senang melihat dirinya mengembalikannya kepada komunitasnya dalam sebuah upacara kreatif.

Luang Phor Kaen adalah biksu yang cukup populer, di mana grup Facebook memperoleh lebih dari 19.000 anggota. Biksu itu dikenal karena sumbangan amal dan keterampilan bahasa Khmernya.

Dalam tampilan aneh lainnya dari agama Buddha Thailand modern, seorang pria meletakkan 100 kepala babi di depan patung Buddha setinggi 30 meter yang terkenal di Kuil Wat Klang Bang Phra di provinsi Nakhon Pathom setelah memenangkan lotere.

Pemenang yang beruntung, Panu Nawisamphan dari provinsi Samut Prakan, tidak mengungkapkan berapa banyak uang yang dimenangkannya dalam lotere pemerintah. Panu berkata bahwa persembahannya berupa 100 kepala babi adalah untuk "gae bon", yang artinya “memenuhi nazar”.