AS: Rusia Tawarkan Makanan ke Korea Utara untuk Dapatkan Senjata

Jum'at, 31 Maret 2023 - 10:51 WIB
loading...
AS: Rusia Tawarkan Makanan ke Korea Utara untuk Dapatkan Senjata
Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Foto/Al Arabiya
A A A
WASHINGTON - Rusia mengirim delegasi ke Korea Utara (Korut) untuk menawarkan makanan dengan imbalan senjata. Hal itu diungkapkan juru bicara keamanan nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby.

Kirby mengatakan setiap kesepakatan senjata antara Korut dan Rusia akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

AS sebelumnya juga menuduh Korut memasok senjata ke militer Rusia di Ukraina dan kelompok tentara bayaran Rusia Wagner. Namun Pyongyang membantah klaim tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers, Kirby mengatakan bahwa AS memiliki informasi baru tentang kesepakatan.

"Kami juga memahami bahwa Rusia berusaha mengirim delegasi ke Korea Utara dan bahwa Rusia menawarkan makanan kepada Korea Utara dengan imbalan amunisi," katanya seperti dilansir dari BBC, Jumat (31/3/2023).



Juru bicara keamanan mengatakan AS sedang memantau situasi, dan dugaan kesepakatan, dengan cermat.

Korut adalah salah satu negara termiskin di dunia dan telah mengalami kekurangan pangan kronis selama beberapa dekade, termasuk kelaparan yang menghancurkan pada pertengahan hingga akhir 1990-an.

Pada bulan Februari, para ahli memperingatkan negara itu, yang memiliki salah satu pemerintahan paling otoriter di dunia, sedang menghadapi krisis pangan yang kritis karena penurunan produksi yang signifikan - diperburuk oleh cuaca buruk, kontrol perbatasan yang ketat, dan efek sanksi internasional.

Citra satelit dari otoritas Korea Selatan (Korsel) menunjukkan bahwa Korut menghasilkan 180.000 ton lebih sedikit makanan pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021.

Sebelumnya pada hari Kamis, dalam kasus terpisah, Departemen Keuangan AS memasukkan seorang pria asal Slovakia ke dalam daftar hitam karena bertindak sebagai perantara antara Rusia dan Korea Utara.

Departemen Keuangan AS mengatakan Ashot Mkrtychev, 56, telah mengatur penjualan dan mengatur kesepakatan yang akan memungkinkan Korut untuk mengirimkan senjata ke Rusia pada akhir 2022 dan awal 2023.



"Sebagai imbalannya, Pyongyang menerima uang tunai, pesawat komersial, komoditas, dan bahan mentah," kata mereka.

Dimasukkan dalam daftar hitam sanksi berarti bisnis Amerika tidak dapat berurusan dengan Mkrtychev, dan asetnya yang berada di AS dibekukan.

Sanksi Barat secara signifikan memengaruhi kemampuan Rusia untuk mengganti senjata yang telah habis atau hancur dalam perangnya di Ukraina.

Sanksi tersebut telah mendorong Rusia untuk beralih ke negara lain untuk mendapatkan senjata.

Pada Desember tahun lalu, AS mengatakan Iran telah menjadi pendukung utama militer Rusia.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1648 seconds (0.1#10.140)