Ragu pada AS, Arab Saudi Merapat ke Aliansi Rusia-China SCO

RIYADH - Kabinet Arab Saudi pada hari Rabu menyetujui keputusan kerajaan untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), sebuah aliansi keamanan 8 negara termasuk Rusia dan China.

"Kabinet Saudi menyetujui sebuah memorandum yang memberikan kerajaan status mitra dialog," tulis media pemerintah, Saudi Press Agency.

Berstatus sebagai mitra dialog adalah langkah pertama sebelum Arab Saudi diberikan status keanggotaan penuh di SCO.



Dibentuk pada tahun 2001 oleh Rusia, China, dan negara-negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah, SCO adalah blok politik dan keamanan yang bertujuan melawan pengaruh Barat.

Blok tersebut, sejak dibentuk, telah diperluas keanggotaannya dengan mencakup India dan Pakistan. Iran juga menandatangani dokumen tahun lalu untuk keanggotaan penuh.

Sumber di Saudi mengatakan kepada Reuters, Kamis (30/3/2023), bahwa kemungkinan Arab Saudi bergabung dengan SCO telah dibahas selama kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Arab Saudi pada bulan Desember.

Langkah Arab Saudi dilakukan ketika kerajaan tersebut dan negara-negara Teluk Persia lainnya semakin ragu dan khawatir kehilangan AS sebagai penjamin keamanan historisnya dan telah berupaya untuk mendiversifikasi mitra.

Pengaruh Beijing yang tumbuh di kawasan itu terlihat jelas awal bulan ini ketika menjadi perantara kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran untuk melanjutkan hubungan diplomatik setelah lebih dari tujuh tahun terlibat permusuhan.

China mengeklaim tidak memiliki motif tersembunyi dalam menengahi pembicaraan damai antara Arab Saudi dan Iran. Seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi mengatakan setelah kesepakatan bahwa China "tidak mengejar kepentingan egois apa pun di Timur Tengah."