Pembawa Acara Fox News: Transgenderisme adalah Musuh Alami Agama Kristen
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Penembakan massal pekan ini oleh seorang transgender yang menargetkan sekolah dasar Kristen swasta di Nashville, Tennessee, mungkin menandakan lebih banyak kekerasan seperti itu karena benturan ideologi yang melekat.
Klaim itu diungkapkan pembawa acara Fox News Tucker Carlson.
“Kristianitas dan transgender secara ortodoks adalah teologi yang sama sekali tidak sejalan,” ujar Carlson dalam acaranya Selasa malam (28/3/2023).
Dia menjelaskan, “Mereka tidak akan pernah bisa didamaikan. Mereka berada di jalur yang bertabrakan satu sama lain.”
Carlson menambahkan, kedua ideologi itu bertentangan secara diametris, menjadikan transgenderisme sebagai “musuh alami” agama Kristen.
Penembakan pada hari Senin menewaskan enam orang, termasuk tiga anak-anak.
Polisi Nashville mengatakan pembunuh berusia 28 tahun itu mungkin dimotivasi oleh "kebencian" karena disuruh bersekolah di sekolah Kristen ketika dia tumbuh besar di daerah itu.
Acara Carlson menggelar segmen pekan lalu tentang dugaan peningkatan militansi transgender, mengutip laporan penyiar NPR yang didanai negara, tentang para aktivis yang mempersenjatai diri karena mereka menganggap diri mereka berada di bawah ancaman serangan.
Dia menyimpulkan pada saat itu, mengingat benturan ideologi, pihak anti-Kristen akan mengambil darah terlebih dahulu. "Kemarin pagi, secara tragis, ketakutan kami terkonfirmasi," papar dia merujuk pada penembakan di Nashville.
“Ideologi transgender mengklaim dominasi atas alam itu sendiri,” ujar Carlson.
Dia menjelaskan, “Kita dapat mengubah identitas yang kita bawa sejak lahir, mereka akan memberi tahu Anda dengan pasti. Umat Kristiani tidak pernah setuju dengan hal ini karena ini adalah kekuatan yang mereka yakini hanya dimiliki oleh Tuhan.”
“Keengganan untuk setuju, kegagalan untuk mengakui dominasi orang transgender atas alam, menghasut dan membuat marah sebagian komunitas transgender. Orang-orang yang percaya bahwa mereka adalah Tuhan tidak tahan diingatkan bahwa mereka bukan Tuhan,” ujar dia.
Carlson mengkritik Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden karena bereaksi terhadap penembakan itu dengan memperbaharui seruannya untuk larangan senapan serbu.
Dia mengatakan politisi menggunakan insiden itu untuk pengaruh politik daripada memeriksa akar penyebabnya.
“Pembantaian kemarin tidak terjadi karena undang-undang senjata yang longgar. Pembantaian kemarin terjadi karena ideologi gila dan jahat yang menjangkiti negara ini dengan dorongan orang-orang seperti Joe Biden,” papar Carlson.
Dia menambahkan, “Gerakan transgender menargetkan umat Kristen, termasuk dengan kekerasan.”
Menurut dia, kebanyakan pemimpin Kristen tidak mau mengakui kenyataan itu, karena menghadapi ancaman akan membutuhkan "posisi yang sangat ketinggalan zaman."
Klaim itu diungkapkan pembawa acara Fox News Tucker Carlson.
“Kristianitas dan transgender secara ortodoks adalah teologi yang sama sekali tidak sejalan,” ujar Carlson dalam acaranya Selasa malam (28/3/2023).
Dia menjelaskan, “Mereka tidak akan pernah bisa didamaikan. Mereka berada di jalur yang bertabrakan satu sama lain.”
Carlson menambahkan, kedua ideologi itu bertentangan secara diametris, menjadikan transgenderisme sebagai “musuh alami” agama Kristen.
Penembakan pada hari Senin menewaskan enam orang, termasuk tiga anak-anak.
Polisi Nashville mengatakan pembunuh berusia 28 tahun itu mungkin dimotivasi oleh "kebencian" karena disuruh bersekolah di sekolah Kristen ketika dia tumbuh besar di daerah itu.
Acara Carlson menggelar segmen pekan lalu tentang dugaan peningkatan militansi transgender, mengutip laporan penyiar NPR yang didanai negara, tentang para aktivis yang mempersenjatai diri karena mereka menganggap diri mereka berada di bawah ancaman serangan.
Dia menyimpulkan pada saat itu, mengingat benturan ideologi, pihak anti-Kristen akan mengambil darah terlebih dahulu. "Kemarin pagi, secara tragis, ketakutan kami terkonfirmasi," papar dia merujuk pada penembakan di Nashville.
“Ideologi transgender mengklaim dominasi atas alam itu sendiri,” ujar Carlson.
Dia menjelaskan, “Kita dapat mengubah identitas yang kita bawa sejak lahir, mereka akan memberi tahu Anda dengan pasti. Umat Kristiani tidak pernah setuju dengan hal ini karena ini adalah kekuatan yang mereka yakini hanya dimiliki oleh Tuhan.”
“Keengganan untuk setuju, kegagalan untuk mengakui dominasi orang transgender atas alam, menghasut dan membuat marah sebagian komunitas transgender. Orang-orang yang percaya bahwa mereka adalah Tuhan tidak tahan diingatkan bahwa mereka bukan Tuhan,” ujar dia.
Carlson mengkritik Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden karena bereaksi terhadap penembakan itu dengan memperbaharui seruannya untuk larangan senapan serbu.
Dia mengatakan politisi menggunakan insiden itu untuk pengaruh politik daripada memeriksa akar penyebabnya.
“Pembantaian kemarin tidak terjadi karena undang-undang senjata yang longgar. Pembantaian kemarin terjadi karena ideologi gila dan jahat yang menjangkiti negara ini dengan dorongan orang-orang seperti Joe Biden,” papar Carlson.
Dia menambahkan, “Gerakan transgender menargetkan umat Kristen, termasuk dengan kekerasan.”
Menurut dia, kebanyakan pemimpin Kristen tidak mau mengakui kenyataan itu, karena menghadapi ancaman akan membutuhkan "posisi yang sangat ketinggalan zaman."
(sya)