Menlu Saudi dan Iran Sepakat Bertemu pada Bulan Ramadan
loading...
A
A
A
RIYADH - Menteri Luar Negeri Arab Saudi , Pangeran Faisal bin Farhan dan rekannya dari Iran , Hossein Amir-Abdollahian akan bertemu selama Ramadhan. Demikian dilaporkan kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA), Senin (27/3/2023).
Para diplomat juga membahas beberapa masalah kepentingan bersama dalam panggilan telepon, termasuk perjanjian trilateral yang ditandatangani dengan China.
Awal bulan ini, Arab Saudi dan Iran sepakat untuk menjalin kembali hubungan diplomatik. Keduanya sepakat membuka kembali kedutaan dan bertukar duta besar dalam waktu dua bulan. Sebelumnya, kedua negara memutuskan hubungan pada 2016.
Keputusan untuk menjalin kembali hubungan datang setelah pembicaraan yang berlangsung antara 6 Maret dan 10 Maret di Beijing yang menghasilkan penandatanganan perjanjian trilateral antara China, Arab Saudi dan Iran.
“Arab Saudi dan Iran setuju untuk menghormati kedaulatan negara dan tidak ikut campur dalam masalah internal,” sebut pengumuman SPA.
Ditambahkan pula, Menteri Luar Negeri kedua negara akan segera bertemu untuk mengatur pertukaran utusan dan membahas cara untuk meningkatkan hubungan.
Riyadh dan Teheran juga sepakat untuk mengaktifkan perjanjian kerjasama keamanan yang ditandatangani pada tahun 2001 dan perjanjian perdagangan, ekonomi dan investasi yang ditandatangani pada tahun 1998.
Para diplomat juga membahas beberapa masalah kepentingan bersama dalam panggilan telepon, termasuk perjanjian trilateral yang ditandatangani dengan China.
Awal bulan ini, Arab Saudi dan Iran sepakat untuk menjalin kembali hubungan diplomatik. Keduanya sepakat membuka kembali kedutaan dan bertukar duta besar dalam waktu dua bulan. Sebelumnya, kedua negara memutuskan hubungan pada 2016.
Keputusan untuk menjalin kembali hubungan datang setelah pembicaraan yang berlangsung antara 6 Maret dan 10 Maret di Beijing yang menghasilkan penandatanganan perjanjian trilateral antara China, Arab Saudi dan Iran.
“Arab Saudi dan Iran setuju untuk menghormati kedaulatan negara dan tidak ikut campur dalam masalah internal,” sebut pengumuman SPA.
Ditambahkan pula, Menteri Luar Negeri kedua negara akan segera bertemu untuk mengatur pertukaran utusan dan membahas cara untuk meningkatkan hubungan.
Riyadh dan Teheran juga sepakat untuk mengaktifkan perjanjian kerjasama keamanan yang ditandatangani pada tahun 2001 dan perjanjian perdagangan, ekonomi dan investasi yang ditandatangani pada tahun 1998.
(esn)