Arab Saudi Berharap Lanjutkan Dialog Konstruktif dengan Iran
loading...
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya berharap untuk melanjutkan "dialog konstruktif" dengan Iran , sehubungan dengan kesepakatan untuk melanjutkan hubungan diplomatik setelah pejabat kedua negara bertemu di China.
Seperti dilaporkan Saudi Press Agency (SPA), Selasa (14/3/2023), dalam pertemuan yang dipimpin oleh Raja Saudi Salman bin Abdulaziz di ibu kota Riyadh, Kabinet Saudi menyatakan "harapan untuk melanjutkan dialog konstruktif sesuai dengan pilar dan fondasi yang termasuk dalam perjanjian, dan dengan cara yang menguntungkan kedua negara dan kawasan.
“Kesepakatan itu juga mencakup kepatuhan terhadap "prinsip dan tujuan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kerja Sama Islam, serta konvensi dan norma internasional," tambah laporan itu.
“Selain itu, kesepakatan itu mencakup melanjutkan hubungan diplomatik antara kedua negara dan menegaskan prinsip-prinsip penghormatan terhadap kedaulatan negara dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara,” lanjut laporan tersebut.
Kabinet juga menekankan pentingnya keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia serta solusi politik melalui dialog. Iran dan Arab Saudi pekan lalu sepakat untuk melanjutkan hubungan setelah pejabat kedua negara bertemu di China.
Dua tetangga Teluk Persia memutuskan hubungan diplomatik setelah misi diplomatik Saudi di Teheran diserang oleh massa yang marah pada Januari 2016 atas eksekusi ulama terkemuka Syiah Saudi Sheikh Nimr al-Nimr.
Kedua tetangga yang terasing itu terlibat dalam pembicaraan maraton yang ditengahi oleh Irak sejak April 2021 untuk memulihkan hubungan diplomatik. Baik Teheran maupun Riyadh mencatat kemajuan, tetapi terobosan sulit dipahami.
Seperti dilaporkan Saudi Press Agency (SPA), Selasa (14/3/2023), dalam pertemuan yang dipimpin oleh Raja Saudi Salman bin Abdulaziz di ibu kota Riyadh, Kabinet Saudi menyatakan "harapan untuk melanjutkan dialog konstruktif sesuai dengan pilar dan fondasi yang termasuk dalam perjanjian, dan dengan cara yang menguntungkan kedua negara dan kawasan.
“Kesepakatan itu juga mencakup kepatuhan terhadap "prinsip dan tujuan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kerja Sama Islam, serta konvensi dan norma internasional," tambah laporan itu.
“Selain itu, kesepakatan itu mencakup melanjutkan hubungan diplomatik antara kedua negara dan menegaskan prinsip-prinsip penghormatan terhadap kedaulatan negara dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara,” lanjut laporan tersebut.
Kabinet juga menekankan pentingnya keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia serta solusi politik melalui dialog. Iran dan Arab Saudi pekan lalu sepakat untuk melanjutkan hubungan setelah pejabat kedua negara bertemu di China.
Dua tetangga Teluk Persia memutuskan hubungan diplomatik setelah misi diplomatik Saudi di Teheran diserang oleh massa yang marah pada Januari 2016 atas eksekusi ulama terkemuka Syiah Saudi Sheikh Nimr al-Nimr.
Kedua tetangga yang terasing itu terlibat dalam pembicaraan maraton yang ditengahi oleh Irak sejak April 2021 untuk memulihkan hubungan diplomatik. Baik Teheran maupun Riyadh mencatat kemajuan, tetapi terobosan sulit dipahami.
(esn)