Vladimir Putin Sebut AS Dalang Ledakan Pipa Nord Stream
loading...
A
A
A
MOSKOW - Badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) kemungkinan besar berada di belakang sabotase pipa gas Nord Stream September lalu. Hal itu diungkapkan Presiden Vladimir Putin kepada stasiun televisi Rusia , Russia 24 TV.
Dalam kesempatan itu, Putin juga setuju dengan kesimpulan yang dibuat oleh jurnalis veteran Amerika Seymour Hersh.
"Akan sangat sulit untuk mengungkap seluruh kebenaran," kata presiden Rusia itu dalam komentarnya kepada jurnalis Pavel Zarubin di Kremlin seperti dikutip dari RT, Minggu (26/3/2023).
Namun demikian, Putin menyatakan harapannya bahwa pada suatu saat akhirnya akan terungkap apa yang telah dilakukan dan bagaimana.
Pemimpin Rusia itu kemudian mengutip Hersh, memanggilnya seorang jurnalis Amerika, yang baru-baru ini menjadi terkenal di dunia, dan mengatakan bahwa dia melakukan penyelidikan dan menyimpulkan bahwa ledakan ini diatur oleh intelijen AS.
“Saya sepenuhnya setuju dengan kesimpulan ini,” tambah Putin.
Meski begitu, Putin tidak merinci apakah Rusia memiliki bukti sendiri untuk mendukung posisi ini.
Pada bulan Februari, Hersh menerbitkan laporan mengejutkan tentang sabotase pipa gas Nord Stream 1 dan 2, menuduh Washington mendalangi serangan itu. Namun AS membantah bertanggung jawab.
Pada bulan Maret, Hersh melanjutkan dengan mengklaim bahwa CIA dan dinas intelijen Jerman, BND, ditugaskan untuk menutupi keterlibatan Washington dengan memberikan cerita alternatif kepada media.
Kedua badan intelijen tersebut kemudian diduga membuat cerita tentang "operasi off the books" oleh "kelompok pro-Ukraina," menurut Hersh. Versi ini kemudian diterbitkan oleh beberapa media Jerman dan Amerika.
Moskow sendiri menepis laporan tentang jejak Ukraina di balik ledakan itu sebagai "kampanye tipuan media yang terkoordinasi."
Dalam kesempatan itu, Putin juga setuju dengan kesimpulan yang dibuat oleh jurnalis veteran Amerika Seymour Hersh.
"Akan sangat sulit untuk mengungkap seluruh kebenaran," kata presiden Rusia itu dalam komentarnya kepada jurnalis Pavel Zarubin di Kremlin seperti dikutip dari RT, Minggu (26/3/2023).
Namun demikian, Putin menyatakan harapannya bahwa pada suatu saat akhirnya akan terungkap apa yang telah dilakukan dan bagaimana.
Pemimpin Rusia itu kemudian mengutip Hersh, memanggilnya seorang jurnalis Amerika, yang baru-baru ini menjadi terkenal di dunia, dan mengatakan bahwa dia melakukan penyelidikan dan menyimpulkan bahwa ledakan ini diatur oleh intelijen AS.
“Saya sepenuhnya setuju dengan kesimpulan ini,” tambah Putin.
Meski begitu, Putin tidak merinci apakah Rusia memiliki bukti sendiri untuk mendukung posisi ini.
Pada bulan Februari, Hersh menerbitkan laporan mengejutkan tentang sabotase pipa gas Nord Stream 1 dan 2, menuduh Washington mendalangi serangan itu. Namun AS membantah bertanggung jawab.
Pada bulan Maret, Hersh melanjutkan dengan mengklaim bahwa CIA dan dinas intelijen Jerman, BND, ditugaskan untuk menutupi keterlibatan Washington dengan memberikan cerita alternatif kepada media.
Kedua badan intelijen tersebut kemudian diduga membuat cerita tentang "operasi off the books" oleh "kelompok pro-Ukraina," menurut Hersh. Versi ini kemudian diterbitkan oleh beberapa media Jerman dan Amerika.
Moskow sendiri menepis laporan tentang jejak Ukraina di balik ledakan itu sebagai "kampanye tipuan media yang terkoordinasi."
(ian)