Joe Biden: China Belum Kirim Senjata ke Rusia untuk Gempur Ukraina
loading...
A
A
A
OTTAWA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dia yakin China belum mengirim senjata ke Rusia setelah pasukan Presiden Vladimir Putin menginvasi Ukraina .
“Saya telah mendengar selama tiga bulan terakhir (bahwa) China akan memberikan senjata yang signifikan ke Rusia...Mereka belum melakukannya. Bukan berarti mereka tidak akan melakukannya, tetapi mereka belum melakukannya,” katanya dalam konferensi pers hari Jumat saat berkunjung ke Kanada, seperti dikutip AFP, Sabtu (25/3/2023).
"Saya tidak menganggap enteng China. Saya tidak menganggap enteng Rusia," ujarnya, sambil juga menyatakan bahwa laporan pemulihan hubungan kedua negara itu mungkin "dibesar-besarkan".
Sebaliknya, Biden menekankan ikatan yang kuat di antara negara-negara demokrasi Barat, dengan mengatakan: "Jika terjadi sesuatu, Barat telah bersatu secara signifikan."
Dia menunjuk aliansi keamanan AS di kawasan Pasifik seperti Quad yang juga mencakup Australia, India dan Jepang serta AUKUS dengan Australia dan Inggris.
Selama kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Moskow minggu ini, Rusia dan Beijing memuji "sifat khusus" dari hubungan mereka.
Tetapi sementara pemimpin China menjanjikan garis hidup perdagangan dan beberapa dukungan moral, yang lebih mencolok adalah bahwa dia tidak berkomitmen untuk menyediakan senjata bagi pasukan Rusia yang sedang berperang di Ukraina--sebuah langkah yang akan mengundang sanksi Barat terhadap China jika nekat melakukannya.
Juga tidak ada komitmen jangka panjang China untuk membeli gas Rusia dalam jumlah besar yang tidak lagi mengalir ke Eropa.
Lihat Juga: Profil Susie Wiles, Manajer Kampanye Trump, Wanita Pertama yang Jadi Kepala Staf Gedung Putih
“Saya telah mendengar selama tiga bulan terakhir (bahwa) China akan memberikan senjata yang signifikan ke Rusia...Mereka belum melakukannya. Bukan berarti mereka tidak akan melakukannya, tetapi mereka belum melakukannya,” katanya dalam konferensi pers hari Jumat saat berkunjung ke Kanada, seperti dikutip AFP, Sabtu (25/3/2023).
"Saya tidak menganggap enteng China. Saya tidak menganggap enteng Rusia," ujarnya, sambil juga menyatakan bahwa laporan pemulihan hubungan kedua negara itu mungkin "dibesar-besarkan".
Sebaliknya, Biden menekankan ikatan yang kuat di antara negara-negara demokrasi Barat, dengan mengatakan: "Jika terjadi sesuatu, Barat telah bersatu secara signifikan."
Dia menunjuk aliansi keamanan AS di kawasan Pasifik seperti Quad yang juga mencakup Australia, India dan Jepang serta AUKUS dengan Australia dan Inggris.
Selama kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Moskow minggu ini, Rusia dan Beijing memuji "sifat khusus" dari hubungan mereka.
Tetapi sementara pemimpin China menjanjikan garis hidup perdagangan dan beberapa dukungan moral, yang lebih mencolok adalah bahwa dia tidak berkomitmen untuk menyediakan senjata bagi pasukan Rusia yang sedang berperang di Ukraina--sebuah langkah yang akan mengundang sanksi Barat terhadap China jika nekat melakukannya.
Juga tidak ada komitmen jangka panjang China untuk membeli gas Rusia dalam jumlah besar yang tidak lagi mengalir ke Eropa.
Lihat Juga: Profil Susie Wiles, Manajer Kampanye Trump, Wanita Pertama yang Jadi Kepala Staf Gedung Putih
(min)