Rusia Peringatkan Bencana Radioaktif di Ukraina Akibat Depleted Uranium

Sabtu, 25 Maret 2023 - 00:01 WIB
loading...
Rusia Peringatkan Bencana...
Peluru depleted uranium ditembakkan dari laras Challenger 2 di Area Pelatihan Kirkcudbright di Dumfries dan Galloway 20 Februari 2001. Foto/BR/REUTERS
A A A
MOSKOW - Potensi penggunaan amunisi cangkang uranium yang dipasok Barat oleh Ukraina akan berdampak buruk pada ekonomi dan populasi negara itu.

Dampak buruk itu akan berlangsung selama berabad-abad yang akan datang, menurut peringatan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Jumat (24/3/2023).

Letnan Jenderal Igor Kirillov yang bertanggung jawab atas Pasukan Pertahanan Nuklir, Biologis dan Kimia Rusia, mengeluarkan kritik pedas terhadap rencana Inggris mendukung Kiev dengan peluru penembus lapis baja yang mengandung depleted uranium.

Dia mencatat amunisi semacam itu hanya pernah digunakan dalam pertempuran oleh negara-negara NATO, terutama selama Perang Irak, ketika AS menggunakan setidaknya 300 ton depleted uranium.

“Akibatnya, situasi radiasi di kota Fallujah (Irak) jauh lebih buruk daripada di kota Hiroshima dan Nagasaki setelah pemboman nuklir oleh Amerika Serikat,” ungkap Kirillov.



Dia mengingat bahwa Fallujah telah dijuluki sebagai “Chernobyl kedua,” sementara penduduk setempat menderita jumlah kasus kanker yang meroket.

“Barat sangat menyadari konsekuensi penggunaan senjata semacam itu,” ungkap sang jenderal.

“Meskipun itu akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki bagi kesehatan pasukan dan warga sipil Ukraina, negara-negara NATO, khususnya Inggris, menyatakan kesiapan untuk memasok senjata jenis ini ke rezim Kiev,” papar Kirillov.

Dia memperingatkan, penggunaan amunisi akan mencemari lahan pertanian. “Selain menginfeksi populasinya sendiri, ini akan menyebabkan kerusakan ekonomi yang luar biasa pada kompleks agroindustri Ukraina… mengurangi ekspor produk pertanian dari wilayah Ukraina selama beberapa dekade, jika tidak berabad-abad yang akan datang,” ujar sang jenderal.

Rencana Inggris untuk mengirim depleted uranium ke Ukraina untuk digunakan dengan tank tempur Challenger 2 pertama kali diungkapkan pada Senin, memicu protes dari Kementerian Luar Negeri Rusia, yang menyebut langkah itu sebagai tanda "kecerobohan mutlak, tidak bertanggung jawab dan impunitas" dari London dan Washington.

Meski AS mengatakan tidak berencana mendukung Ukraina dengan amunisi semacam itu, AS mengabaikan kekhawatiran Rusia atas masalah tersebut.

AS menggambarkan cangkang uranium itu sebagai "jenis amunisi biasa" yang "telah digunakan selama beberapa dekade."
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
7 Fakta Zelensky Korupsi...
7 Fakta Zelensky Korupsi Selama menjadi Presiden Ukraina
6 Percobaan Pembunuhan...
6 Percobaan Pembunuhan Vladimir Putin yang Selalu Gagal
Putin: Rusia Segera...
Putin: Rusia Segera Habisi Militer Ukraina!
Putin Usul PBB Memerintah...
Putin Usul PBB Memerintah Sementara Ukraina, Ini Tujuan Pentingnya
Zelensky: Vladimir Putin...
Zelensky: Vladimir Putin Segera Mati, Perang Rusia-Ukraina Akan Berakhir
Eks Jenderal Tertinggi...
Eks Jenderal Tertinggi Ukraina: Pasal 5 NATO Itu Tak Ada, Anggotanya Tak Dilindungi dari Rusia
Ukraina Desak Pengerahan...
Ukraina Desak Pengerahan Pasukan Tempur Uni Eropa
Kemlu RI : Belum Ada...
Kemlu RI : Belum Ada Informasi WNI Jadi Korban Gempa Myanmar
Horor! Pesawat Aerobatik...
Horor! Pesawat Aerobatik Jatuh saat Pertunjukan Udara di Hadapan Ribuan Orang
Rekomendasi
Park Bo Gum Pemeran...
Park Bo Gum Pemeran Gwan Sik di When Life Gives You Tangerines Ternyata Lulusan S2 Kampus Top Korea!
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
Kasus Pembunuhan Sadis...
Kasus Pembunuhan Sadis Terungkap, Pelaku Simpan Kerangka Pacar Selama 6 Bulan
Berita Terkini
Sutradara No Other Land...
Sutradara No Other Land Bagikan Video Serangan Pemukim Israel terhadap Warga Palestina
45 menit yang lalu
Langgar Gencatan Senjata...
Langgar Gencatan Senjata Lebanon, Israel Bom Gedung di Beirut
2 jam yang lalu
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
2 jam yang lalu
Gelar Buka Puasa Gedung...
Gelar Buka Puasa Gedung Putih, Trump Janjikan Perdamaian saat Gaza Dibom dengan Senjata AS
3 jam yang lalu
Pangkalan Samudra Hindia...
Pangkalan Samudra Hindia bisa Digunakan AS untuk Menyerang Iran
4 jam yang lalu
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
4 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved