Jerman Rencanakan Kunjungan Tingkat Tertinggi ke Taiwan

Sabtu, 18 Maret 2023 - 23:07 WIB
loading...
Jerman Rencanakan Kunjungan Tingkat Tertinggi ke Taiwan
Menteri Pendidikan dan Riset Jerman Bettina Stark-Watzinger. Foto/REUTERS
A A A
BERLIN - Menteri Pendidikan Jerman mengumumkan rencana mengunjungi Taiwan dalam beberapa hari mendatang. Ini menjadi perjalanan pertama ke pulau itu oleh pejabat tinggi federal dalam 26 tahun.

Meskipun China kemungkinan akan mengutuk kunjungan tersebut, Berlin mengatakan itu tidak menandakan adanya perubahan kebijakan besar terhadap Republik Rakyat China.

“Menteri Pendidikan dan Riset Jerman Bettina Stark-Watzinger akan melakukan perjalanan ke Taipei pekan depan untuk kunjungan dua hari,” ungkap juru bicara kementeriannya pada Jumat (17/3/2023).

Jerman mencatat perjalanan tersebut akan fokus pada kerja sama pada chip komputer dan teknologi ramah lingkungan.



“Meskipun Taiwan mengusulkan agar Stark-Watzinger bertemu dengan Menteri Luar Negeri Joseph Wu selama dia berada di pulau itu, Berlin menolak permintaan tersebut dan hanya akan setuju duduk dengan pejabat tingkat rendah,” ungkap laporan Financial Times, mengutip beberapa orang yang mengetahui negosiasi itu.

Sumber Reuters mengatakan menteri Jerman juga tidak akan menemui Presiden Tsai Ing-wen "atas instruksi pemerintah Jerman," yang berusaha "menghindari terlalu banyak mengganggu China."

Kebijakan Satu-China oleh Jerman menentukan bahwa setiap delegasi yang dikirim ke Taiwan harus dibatasi pada menteri khusus yang tugasnya tidak terkait dengan masalah kedaulatan.

Jerman melarang kunjungan kanselir, serta menteri dalam negeri, luar negeri, atau pertahanan ke Taiwan.

Perjalanan terakhir oleh menteri federal Jerman mana pun terjadi pada tahun 1997, meskipun anggota parlemen telah melakukan perjalanan ke pulau itu dalam banyak kesempatan sejak itu, hingga dan termasuk tahun ini.

Meskipun Taiwan secara de-facto memiliki pemerintahan sendiri sejak menjadi pihak yang kalah dalam Perang Saudara China lalu melarikan diri ke pulau itu dan mendirikan pemerintahannya sendiri pada tahun 1949, China memandang pulau itu sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, dan umumnya tidak menyukai kontak resmi antara Taipei dan pejabat asing.

Seorang juru bicara Kanselir Jerman Olaf Scholz, Steffen Hebestreit, menekankan kunjungan mendatang tidak menunjukkan adanya perubahan dalam hubungan dengan Beijing.

“Fakta bahwa menteri pendidikan dan penelitian mengunjungi Taiwan sama sekali tidak mempertanyakan kebijakan kami,” ujar dia kepada wartawan.

Perjalanan Stark-Watzinger dilakukan hanya beberapa pekan sebelum Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock berencana mengunjungi Beijing, dengan berbagai sumber mengatakan kepada FT bahwa dia akan melakukan perjalanan ke sana pada bulan April atau Mei.

Namun, seorang diplomat Jerman yang tidak disebutkan namanya yang dikutip outlet tersebut mempertanyakan kebijaksanaan penjadwalan dua perjalanan yang begitu berdekatan.

“Di satu sisi, kita mengirim (Baerbock ke Beijing)… dan di sisi lain, seorang menteri melakukan perjalanan ke Taiwan terlebih dahulu, pesan seperti apa yang kita kirimkan kepada mereka?” ungkap mereka.

Sementara Jerman dan China adalah mitra dagang utama, ada tanda-tanda meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Berlin saat ini sedang menyusun Strategi Keamanan Nasional baru yang diperkirakan akan melabeli Republik Rakyat China sebagai "saingan sistemik", menurut Bloomberg.

Adapun Scholz baru-baru ini memperingatkan Beijing akan menghadapi "konsekuensi" jika memasok senjata ke Rusia di tengah konflik di Ukraina.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1184 seconds (0.1#10.140)